TEMPO.CO, Jakarta -Para petugas berompi krem dan hitam Satgas BLBI bersiaga di depan pintu masuk lapangan golf. Kompeks perumahan mewah yang menampung dua bangunan hotel dan lapangan golf milik PT Bogor Raya Development itu lebih ramai dari biasa, pada Rabu, 22 Juni 2022. Di tiap titik menuju Klub Golf Bogor Raya dan dua hotel dijaga aparat TNI-Polri.
Semua dijaga aparat. Sekuriti sibuk di depan lobi. Terlihat hanya dua resepsionis berjaga di koridor dekat kolam pancuran air dari patung angsa, di mana mereka bisa langsung menengok hamparan lapangan rumput. Tidak banyak aktivitas olahraga di dalam lapangan golf sebab hari itu, Rabu pagi, 22 Juni 2022, adalah momen penyitaan obligor BLBI.
Ketua Pengarah Satgas BLBI, Mahfud Md, mengatakan pemerintah sudah cukup bersabar dengan debat dan upaya hukum berputar-putar menagih aset negara yang tersebar sejak 24 tahun.
Ia mengatakan pemerintah tidak mau lagi berdebat dengan ketidakpastian. Pemerintah, katanya, selama dua dekade sudah mencoba segala, sampai upaya hukum. Dan sebelum tim gabungan dibentuk tahun lalu, ia menuturkan betapa sulitnya menagih aset negara yang terkucur dari BLBI.
"Penyelesaian hak tagih BLBI berlarut-larut karena pemerintah terus melayani perdebatan dengan para obligor dan debitur," katanya. Satgas BLBI pun saat ini semakin gencar memburu aset yang tersebar sebelum masa tugas berakhir pada 2023.
"Kami layani berdebat demi hukum, demi hukum, tapi kami lalu hampir kehilangan dana aset dan mulai kehilangan banyak aset. Sekarang kami tidak akan berdebat. Debatnya debat hukum saja di dalam forum yang tepat," kata Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan ini saat penyitaan aset di Klub Golf Bogor Raya, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu.
“Setelah ini (penyitaan) tentu akan ada pihak yang protes atau keberatan. Silakan saja. Kalau tidak puas, ada jalur hukum. Debatnya silakan debat hukum,” lanjutnya.