Berharap BUMN jadi Sponsor
Ketua Panitia Pelaksana Formula E Ahmad Sahroni berharap BUMN menjadi sponsor untuk balap mobil listrik internasional itu. Dia menyinggung ada banyak perusahaan pelat merah besar, seperti Bank Mandiri, BNI, dan BRI.
"Karena ini kegiatan internasional, saya dan panitia berharap BUMN memberikan sponsornya secara mutlak," kata Sahroni usai konferensi pers perkembangan Formula E di Mal ABC, Ancol, Jakarta Utara, Kamis, 19 Mei 2022.
Sahroni mengatakan telah menyampaikan permohonan sponsor kepada Menteri BUMN Erick Thohir pada 9 Mei 2022. Namun, hingga kini belum ada respons dari Erick. "Mudah-mudahan setelah teman-teman beritakan, ya, minimal saya dipanggil lah," ucap anggota DPR dari Partai NasDem itu.
Pemerintah DKI Jakarta Tidak Ikut Campur soal Sponsor
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan tak mengetahui masalah pencarian sponsor Formula E. Pemerintah DKI telah menyerahkan urusan sponsor sepenuhnya kepada panitia pelaksana Jakarta E-Prix 2022. "Kami Pemprov tidak mencampuri secara teknis, apalagi detail begitu," kata dia di Balai Kota, Jakarta Pusat, 12 Mei 2022.
Wagub DKI itu mengatakan urusan sponsor Formula E hingga penjualan tiket adalah tanggung jawab PT Jakpro. Bagi pemerintah DKI, yang terpenting perhelatan Jakarta E-Prix berjalan sesuai aturan.
Persiapan lintasan
Vice President Communication Formula E Jakarta Iman Sjafei juga membeberkan persiapan dari Jakarta International E-Prix Circiut. Menurut Iman, perkembangan terbaru saat ini sirkuit on the on track, pemasangan grand stand, pagar dan segala macam masih dilakukan.
Dia juga menjelaskan untuk saat ini persiapannya sudah ada di tangan Formula E Operations (FEO), karena mereka punya alat dan tim khusus. “Bolanya sekarang lagi di mereka. Kita sudah cek, mereka bilang masih on schedule banget gitu,” ujar dia Rabu, 18 Mei 2022.
Suasana Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) di kawasan Ancol, Jakarta, Kamis, 19 Mei 2022. Ajang balap tersebut diharapkan dapat mempromosikan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia untuk mengurangi dampak pencemaran udara. TEMPO / Hilman Fathurrahman W'
Selain itu, kargo-kargo perlengkapan untuk balap mobil listrik juga sudah masuk ke Jakarta secara bertahap. Namun belum diketahui di mana kargo-kargo perlengkapan itu diletakkan. Juga belum diungkap sejak kapan kargo itu masuk ke Indonesia. Mengenai persentase persiapan, Iman masih belum memberikan secara detail karena belum dapat informasi resmi dari pihak infrastruktur dan acara.
Fasilitas penunjang sirkuit Formula E juga sudah mulai terpasang. Dari pantauan Tempo pukul 14.44 WIB, pada 19 Mei 2022, tribun untuk kursi penonton tampak terbangun di sisi timur sirkuit. Kursi didominasi warna kuning, merah, dan biru. Persis di depan kursi itu tampak 10 tong sampah warna-warni berdiri berjejer. Warnanya kuning, biru, ungu, hijau, dan merah.
Di area sirkuit, pembatas warna biru memikat perhatian. Pembatas itu diletakkan di kiri dan kanan lintasan sebagai pengaman agar kendaraan tak keluar dari jalur. Di tengah-tengah sirkuit juga tampak panggung besar dengan penutup kain putih. Kerangka menyerupai jembatan juga terpasang di dekatnya.
50 persen tiket dibeli orang luar negeri
Pembeli tiket Formula E yang lebih dari 50 persennya adalah orang luar negeri. Vice Managing Director Formula E Jakarta, Gunung Kartiko menyampaikan pembeli tiket dan penonton Formula E di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) Ancol berasal dari belasan negara.
"Yang beli tiket ternyata tidak hanya dari masyarakat Indonesia, tapi lebih dari 50 persen adalah Warga Negara Asing (WNA)," kata Gunung, seperti dikutip dari Antara, Kamis, 19 Mei 2022.
Ia merinci para pembeli tiket Formula E saat ini hanya 21 persen tiket yang dibeli oleh Warga Negara Indonesia (WNI). Selebihnya, dibeli oleh warga Jepang 9,4 persen; Australia 9,1 persen; Amerika 6,1 persen, Filipina 6,1 persen, India 6,1 persen; Italia 6,1 persen; serta Britania Raya 6,1 persen. Selanjutnya, Malaysia 3,0 persen; Turki 3,0 persen; Tunisia 3,0 persen; Polandia 3,0 persen; Norwegia 3 persen dan Argentina 3 persen.
Gunung berharap dominasi penonton Formula E dari Warga Negara Asing (WNA) itu mampu menyumbang devisa bagi pendapatan negara. "Sehingga diharapkan itu membawa devisa tentunya masuk ke Indonesia," kata Gunung.
Baca juga: Tak Gaib Seperti Tuduhan PSI, Banyak Perusahaan Jadi Sponsor Formula E