Program Anyar untuk Menekan Harga Minyak Goreng
Tangan Hartati menyendok luwes minyak goreng curah dari ember lalu memindahkannya ke kantong plastik ukuran dua literan. Pemilik warung “Mbak Tati” di Jalan Kerja Bakti, Jakarta Timur, ini sumeh meladeni hiruk-pikuk pedagang, wartawan, dan rombongan Menteri Perdagangan, pagi itu, Selasa, 17 Mei 2022.
“Ini membantu sekali karena kalau cari di agen susah. Paling banyak bisa ambil dua jeriken ukuran 20 liter per jeriken. Itu pun kalau ada,” kata juragan sembako itu.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mendatangi warung Hartati, pagi itu. Didampingi Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Oke Nurwan dan Direktur Komersil ID Food Ardiansyah Chaniago, Lutfi tiba di warung Hartati pukul 07.30 WIB.
Selain mampir ke warung Hartati, Lutfi berkunjung ke Toko Wongso 2. Dua pemilik warung itu adalah member aktif aplikasi digital Warung Pangan milik BUMN ID Food. Aplikasi itu diciptakan sejalan dengan pelaksanaan program MigorRakyat untuk menstabilkan ketersediaan dan harga minyak goreng curah.
“Program ini sekarang sudah memiliki 1.200 titik yang rencananya akan menjadi 10 ribu titik di seluruh Indonesia,” kata Lutfi.
Lutfi berujar program MigorRakyat merupakan inisiasi pemerintah untuk mendisitribusikan minyak goreng curah secara tepat dan terjangkau. Artinya, minyak goreng untuk masyarakat yang memang membutuhkan. Program yang sudah dimulai sebelum Lebaran ini menggandeng stakeholder swasta dan ID Food.
Ini adalah pilot project pemerintah sebagai jurus lain untuk menyelesaikan masalah krisis minyak goreng. Lutfi mengatakan pemerintah berfokus memperluas titik distribusi hingga 10 ribu lokasi.
Direktur Komersial ID Food Ardiansyah Chaniago mengatakan member aktif Warung Pangan sudah mencapai 4.000. Dia yakin Warung Pangan akan mempercepat pendistribusian minyak goreng, khususnya curah.
“Kenapa percaya diri? Karena Warung Pangan kami sudah lama, hanya kita convert untuk program minyak goreng curah,” kata Ardiansyah.