Periode angkutan mudik Lebaran menjadi momentum bagi Garuda mengerek pertumbuhan jumlah penumpang pada semester I 2022 sekaligus meningkatkan pendapatan dari sisi aero-nautical. Pendapatan emiten berkode GIAA ini amblas selama pandemi Covid-19.
Laporan keuangan perusahaan mencatat, pada periode semester I 2021, Garuda menanggung kerugian bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai US$ 898,65 juta atau sekitar Rp 12,85 triliun pada periode tersebut (asumsi kurs Rp 14.300 per dolar AS). Nilai kerugian itu membengkak dari sebelumnya US$ 712,72 juta atau Rp 10,19 triliun pada semester I 2020.
Menyalip Garuda, KAI sudah lebih dulu menggelar pameran penjualan tiket. Perusahaan kereta api itu menghelat KAI Access Online Travel Fair pada 27 hingga 29 Maret untuk mendongkrak penjualan tiketnya menjelang bulan Ramadan.
Adapun lewat agenda itu, KAI melego tiket perjalanan jarak jauh dengan diskon 60 persen untuk relasi tertentu. KAI juga menjual tiket dengan sistem flash sale seharga Rp 75 ribu. Hasilnya selama tiga hari pameran, KAI mencatatkan penjualan sampai 76.384 tiket promo.
Vice President Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan perusahaan akan mengulang acara serupa lantaran minat penumpang tinggi. “Melihat tingginya antusiasme masyarakat pada event KAI Access Online Travel Fair ini membuat KAI akan kembali mengadakan event-event serupa ke depannya. Harapannya agar masyarakat tetap memilih kereta api sebagai transportasi andalan,” ujar Joni.
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo menyatakan perseroan telah menambah 35 rangkaian perjalanan kereta api jarak jauh selama Lebaran 2022 guna menampung tingginya minat penumpang. KAI memperkirakan jumlah penumpang akan mencapai puncak pada 30 April hingga 1 Mei.
“KAI terakhir kali menyelenggarakan angkutan Lebaran pada 2019. Pada 2020 kami tidak menyelenggarakan, sedangkan pada 2021 jumlah angkutan tidak maksimal. Karena itu pada tahun ini penambahan angkutan akan cukup banyak,” ujar Didiek.
KAI pun menyiapkan posko angkutan khusus mulai 22 April atau H-10 Lebaran. Selama periode angkutan mudik ini berlangsung, KAI memprediksi jumlah rata-rata perjalanan kereta untuk angkutan jarak jauh mencapai 1.538 kali per hari. Bila ditambah dengan perjalanan kereta commuter dan kereta bandara, total pergerakan selama periode tersebut menembus 33.829 kali.
Adapun untuk periode Idul Fitri, KAI menyiapkan kapasitas tempat duduk sebanyak 4,7 juta. Dengan demikian mulai H-10 sampai H+10 Lebaran, rata-rata kursi perjalanan bagi penumpang per hari ialah 216 ribu.