Meski demikian, Mujiyono mengatakan Jakarta akan tetap bergumul dengan persoalan kemacetan, polusi udara, dan krisis air, meski Ibu Kota Negara dipindahkan ke Kalimantan.
Ini disebabkan karena kegiatan pemerintahan beserta aparatur sipil negara (ASN) yang akan dipindah Ke Kalimantan Timur hanya membebani Jakarta sekitar 10 persen. Sehingga, aktivitas dan persoalan perkotaan di Jakarta masih tetap merongrong.
"Sektor-sektor bisnis pun akan terdampak, khususnya yang berhubungan dengan mitra kerja pemerintahan, selain sektor jasa seperti penyedia infrastruktur, penyewaan ruang perkantoran," jelasnya.
Dari sisi lain, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menjelaskan, proyek ambisius di era Presiden Jokowi ini meski mengundang banyak kontroversi, namun memiliki tujuan yang mulai dan jelas, yakni agar pemerataan pembangunan di Indonesia dapat tercapai.
"Perpindahan Ibu Kota sudah lama diwacanakan dan baru zaman Jokowi dieksekusi, tujuannya sederhana, soal pemerataan pembangunan, terutama ekonominya. Saya kira ini tugas suci dan mulia, supaya Indonesia ini tidak Jawa sentris," ujar Adi saat dihubungi Tempo, Sabtu, 22 Januari 2022.
Selain kontroversi karena naskah akademik UU IKN yang banyak dipertanyakan ahli, menurut Adi, rencana pemindahan yang bakal direalisasikan di tengah pandemi juga mengundang banyak protes dari berbagai kalangan. Apa lagi, Adi mengatakan pembangunan Ibu Kota baru yang nantinya bakal bernama Nusantara bakal menggunakan dana pemulihan Covid-19.
Meski begitu, Adi berpendapat rencana pemindahan Ibu Kota memang harus segera dilaksanakan, walaupun pandemi Covid-19 masih melanda.
"Prinsipnya ini keputusan tepat yang harus dieksekusi. Karena ga pernah ada jaminan kapan pandemi ini berakhir. Tahun depan atau saat masa jabatan Presiden Jokowi berakhir, tidak ada jaminan pandemi berakhir," kata Adi.
Hal yang harus diawasi, menurut Adi, adalah pasca pembangunan Ibu Kota baru tersebut. Jika Ibu Kota sudah pindah, tetapi pembangunan masih tidak merata, maka tujuan utama pemindahan itu menjadi sia-sia.
Baca juga: Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Anies Baswedan: Jakarta Tetap Jadi Pusat Perekonomian RI