TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk tetap menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen meski kasus Covid-19 merangkak naik. Dalam dua pekan, kasus aktif Covid-19 kembali tembus melebihi angka seribu.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan Pemprov DKI bakal melanjutkan PTM 100 persen sambil menunggu kajian. Riza mengatakan proses PTM yang baru dimulai pada Senin, 3 Januari 2022 itu akan dihentikan jika ditemukan kasus aktif di sekolah itu.
"PTM sampai hari ini masih dilanjutkan, nanti kami menunggu ya," ujar Riza Patria di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat, 7 Januari 2022.
Hingga saat ini Wagub DKI itu mengklaim tak ada kendala dalam pelaksanaan PTM meski kasus varian baru Covid-19 Omicron mulai mengalami kenaikan.
"Sampai hari ini tidak ada masalah yang berarti. Kemudian tidak ada kasus sampai hari ini," kata Riza Patria.
Menurut Riza, pelaksanaan PTM 100 persen dibarengi dengan pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat dan realisasi vaksin yang tinggi.
Selain itu, dia menyebut, pelaksanaan sekolah tatap muka penuh itu disambut antusiasme masyarakat. Hal itu terbukti dengan tingkat kehadiran yang tinggi.
Riza Patria mengatakan pembelajaran tatap muka dengan seluruh siswa masuk atau PTM 100 persen di Jakarta boleh tidak diikuti oleh murid. Namun, harus ada keterangan dan alasan yang jelas dari orang tua murid.
"Jadi bagi peserta didik yang belum dapat mengikuti PTM Terbatas lantaran pertimbangan orangtua, dapat memberikan keterangan ke pihak sekolah," kata Riza.
Wagub DKI itu memastikan siswa tersebut tetap bisa memeroleh layanan pembelajaran secara online. Dia berhak mendapatkan penilaian layaknya siswa yang datang langsung ke sekolah.
Selanjutnya ada sejumlah alasan orang tua tidak ingin anaknya sekolah tatap muka...