Konflik keduanya telah berlangsung tujuh tahun sejak Rusia menganeksasi Krimea dari Ukraina pada 2014.
Pada masa lalu Ukraina, Rusia, dan negara tetangga Belarusia, adalah serumpun yang lahir di tepi Sungai Dnieper, hampir 1.200 tahun yang lalu di Kievan Rus, negara adidaya abad pertengahan yang mencakup sebagian besar Eropa Timur.
Dikutip dari Al Jazeera, Vladimir Putin telah berulang kali mengklaim bahwa Rusia dan Ukraina adalah "satu" dan bagian dari peradaban Rusia yang juga mencakup negara tetangga Belarusia. Ukraina menolak klaimnya.
Ukraina mengalami dua revolusi pada 2005 dan 2014, keduanya menolak supremasi Rusia dan berupaya bergabung dengan Uni Eropa dan NATO.
Putin menolak segala kemungkinan Ukraina bergabung dengan NATO karena Ukraina adalah pintu gerbang wilayah Rusia.
Sorang pria memegang bendera Rusai saat berada di Markas Besar Angkatan Laut, Sevastopol (18/3). Tiga bendera Rusia berada di salah satu pintu masuk ke markas angkatan laut Ukraina di pelabuhan Sevastopol Krimea. REUTERS/Vasily Fedosenko
Setelah Revolusi Ukraina 2014, yang menyaksikan protes selama berbulan-bulan akhirnya menggulingkan presiden Ukraina pro-Moskow Viktor Yanukovych, Putin menggunakan kekosongan kekuasaan untuk mencaplok Krimea dan mendukung separatis di provinsi tenggara Donetsk dan Luhansk.
Di dua wilayah itu, pemberontak membentuk Republik Rakyat dengan dukungan dari Rusia. Sejak itu milisi pemberontak dan pro-pemerintah Ukraina saling berperang.
Global Conflict Tracker Council on Foreign Relations melaporkan 10.000 lebih warga sipil dan 1,5 juta orang mengungsi akibat konflik.
Perang atau Gertakan?