TEMPO.CO, Jakarta -Pelaku usaha di sektor industri retail dan pariwisata tak lagi bisa mengandalkan libur akhir tahun sebagai momentum pengerek pertumbuhan ekonomi akibat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM Level 3. Kebijakan menekan pergerakan yang disertai larangan mudik hingga pembatasan kapasitas kunjungan di pusat perbelanjaan diperkirakan menggerus pendapatan.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan dampak kerugian yang bakal dirasakan pelaku usaha lebih besar bila pemerintah tak membatasi pergerakan masyarakat. Ancaman munculnya gelombang ketiga Covid-19 memberikan risiko efek berganda terhadap penutupan kegiatan usaha dengan jangka waktu yang lebih panjang.
“Jangan hanya karena Natal dan tahun baru harus membayarnya dengan dampak ekonomi yang sangat besar. Kalau setelah Natal dan tahun baru terjadi gelombang Covid-19, (sektor usaha) harus tutup empat minggu lagi, kan repot semua,” ujar Oke kepada Tempo, Rabu, 24 November 2021.
Pemerintah, kata Oke, mencari keseimbangan baru antara penanganan Covid-19 dan perekonomian. Pengetatan aktivitas masyarakat akan dilakukan bila berbagai indikator menunjukkan adanya tren atau potensi kenaikan kasus Covid-19.
Pemerintah juga mempertimbangkan turunnya kedisiplinan pelaksanaan protokol kesehatan di tempat-tempat umum setelah seluruh kegiatan usaha dibuka. Di berbagai pusat belanja, kata Oke, penerapan penggunaan PeduliLindungi menyusut.
“Kadang-kadang pengunjung datang rombongan, tetapi yang mengisi PeduliLindungi hanya satu orang,” tutur dia.
Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengatakan pemerintah perlu mewaspadai adanya ancaman gelombang ketiga pandemi Covid-19 setelah munculnya tren kenaikan kasus virus corona di pelbagai negara.
“Hati-hati. Saya ingin ingatkan kembali di Eropa, Amerika, (Covid-19) sedang tinggi-tingginya. Muncul gelombang satu, dua, tiga, dan empat,” ujar Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan, pemerintah ingin memastikan penyebaran virus corona di Indonesia yang telah terkendali dapat terjaga. Itulah sebabnya, kata dia, pemerintah membatasi mobilisasi masyarakat selama libur akhir tahun agar pemulihan dari sisi kesehatan dan ekonomi cepat tercapai.