Sementara menunggu survei, Presiden Jokowi menyampaikan enam perintah sebagai langkah antisipatif penanganan Covid-19 menjelang libur natal dan tahun baru. Pertama, ia meminta seluruh kementerian/lembaga menyamakan frekuensi dan tidak terjebak ego sektoral, serta mengedepankan kerja sama dan koordinasi.
Kedua, ia meminta Satgas Covid-19 melakukan intervensi di lapangan terhadap acara atau kegiatan besar, seperti KTT G20 di Bali akan berlangsung pada 1 Desember 2021-30 November 2022. Ketiga, memerintahkan jajaran kabinet melakukan sosialisasi masif mengenai rencana pemberlakuan PPKM Level 3 di seluruh Indonesia saat libur natal dan tahun baru.
Keempat, kepala negara meminta gubernur, bupati dan wali kota menyeimbangkan gas dan rem penanganan Covid-19, sehingga bisa mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi. Kelima, Jokowi memerintahkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi melakukan langkah-langkah antisipatif guna memastikan kesiapan rumah sakit, apabila terjadi lonjakan pasien selama akhir Desember dan awal Januari 2022.
Keenam, Jokowi memerintahkan capaian vaksinasi ditingkatkan hingga mencapai target 70 persen di akhir tahun. "Saya minta proaktif jemput bola datangi masyarakat dan saya minta backup dari TNI dan Polri utamanya untuk lansia betul-betul dilakukan. Saya melihat vaksinasi door to door yang dilakukan oleh BIN itu baik," ujar Jokowi.
Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan pemerintah akan mengurangi laju mobilitas dengan menerapkan beberapa strategi. Selain penerapan PPKM Level 3, pemerintah juga akan melarang cuti atau libur bagi ASN, TNI, Polri, karyawan BUMN maupun swasta selama libur akhir tahun.
Pemerintahan akan mengawasi penerapan kebijakan pengendalian Covid-19 sampai ke tingkat komunitas beserta pendisiplinan di lapangan secara langsung. Langkah itu bertujuan agar apa yang sudah diatur dapat diterapkan menyeluruh sampai ke wilayah administratif terendah demi mencegah klaster kasus baru.