Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Banjir Datang Lagi, Ujian untuk Sumur Resapan Anies Baswedan

image-gnews
Warga melintasi kawasan yang terendam banjir di Jalan Bangka 1, Pela Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta, Jumat, 12 November 2021. Intensitas hujan yang cukup tinggi menyebabkan banjir di Kawasan Pela Mampang.  TEMPO/ Dwi Nur A. Y
Warga melintasi kawasan yang terendam banjir di Jalan Bangka 1, Pela Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta, Jumat, 12 November 2021. Intensitas hujan yang cukup tinggi menyebabkan banjir di Kawasan Pela Mampang. TEMPO/ Dwi Nur A. Y
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Baru satu setengah tahun Djaharuddin memangku jabatan Camat Mampang, namun sudah tiga kali dia menyaksikan banjir besar melanda kawasan tersebut. Salah satu wilayahnya yang sering terendam banjir adalah Kelurahan Bangka Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Jumat malam kemarin, kawasan itu terendam banjir setinggi 120 sentimeter sejak pukul 14.00 hingga pukul 22.00. Djaharuddin menjelaskan, banjir disebabkan hujan deras dan luapan Kali Mampang. 

Tidak cuma Kelurahan Bangka, banjir juga melanda Kelurahan Tegal Parang, Kuningan Barat, dan Pela Mampang. Di sana, ketinggian air berkisar 45 - 60 sentimeter. Air akhirnya baru surut 11 jam kemudian, setelah pihak kecamatan mengoperasikan empat pompa untuk membuang air ke dalam kali. 

"Warga tidak ada yang mau mengungsi, karena mereka udah biasa, ini kejadian rutin setiap tahun," ujar Djaharuddin kepada Tempo, Sabtu, 13 November 2021.

Menurut Camat Mampang, pemerintah sudah melakukan berbagai cara untuk mencegah banjir tahunan itu. Mulai dari pengerukan kali agar, pembuatan dinding turap, hingga pembuatan sumur resapan atau drainase vertikal. 

Sumur resapan sudah dibuat di seluruh taman, jalan, hingga kantor pemerintahan di Mampang. Termasuk di wilayah yang sering tergenang banjir. Namun sumur resapan tidak membuat banjir cepat surut. 

"Vertical drainage ini kan untuk menampung air, air pelan-pelan masuk, ga bisa langsung masuk. Ini cuma meminimalkan genangan," kata Djaharuddin.

Fakta di lapangan bahwa sumur resapan tidak membantu banjir cepat surut bertolak belakang dengan pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. Ia mengklaim sumur resapan terbukti efektif mengurangi genangan di wilayah yang cekung.

Pemprov DKI Jakarta telah menggelontorkan uang lebih dari Rp 416 miliar untuk membuat 40 ribu sumur resapan. Namun hingga Oktober 2021, baru 6.232 atau 27,95 persen sumur resapan yang dibangun Dinas Sumber Daya Air. 

"Insya Allah tahun ini kami akan selesaikan 22.290 sumur resapan," kata Riza. 

Besarnya anggaran sumur resapan, tapi minim hasil ini kemudian mendapat kritik dari Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono. Menurut dia, alih-alih digunakan untuk pembuatan sumur resapan, seharusnya Anies Baswedan memanfaatkan dana tersebut untuk pengendalian banjir berupa normalisasi sungai. 

Dengan alasan itu, pada rapat Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD 2022, fraksi PDIP menolak usulan dana sekitar Rp100 miliar lebih yang akan digunakan untuk pembuatan sumur resapan. 

"Tahun ini diajukan sekitar Rp100 miliar sekian, ga sampai Rp200 miliar. 2021 yang besar, Rp416 miliar kalau tidak salah. Besar kan? Coba dibeliin cendol itu," ujar Gembong.

Kritik soal pembuatan sumur resapan ini juga datang dari pakar tata kota Universitas Trisakti Nirwono Joga. Ia menjelaskan program sumur resapan atau drainase vertikal besutan Anies Baswedan tak cocok diterapkan di semua wilayah Ibu Kota karena kontur tanah di Jakarta berbeda-beda. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nirwono mengatakan wilayah yang tidak bisa dibuatkan sumur resapan, antara lain seluruh bagian utara dari wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara. 

"Di sana praktis tidak bisa karena kedalaman air tanah yang dangkal, sehingga tidak guna dibangun sumur resapan, itu pun di lokasi-lokasi yg bukan cekungan, tidak dekat kali, sungai atau kanal," ujar Nirwono saat dihubungi, Sabtu, 13 November 2021. 

Sedangkan untuk wilayah yang bisa dibuatkan sumur resapan, adalah seluruh bagian selatan dari Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan. Walaupun bisa dibuat sumur resapan, Nirwono mengatakan drainase vertikal bukan solusi utama penanganan banjir Jakarta. 

Jika Pemprov DKI ngotot tetap ingin melanjutkan program drainase vertikal, Nirwono menyarankan program itu jangan menggunakan APBD. Namun diserahkan kepada masing-masing warga untuk membangun sendiri sumur resapan di halaman rumahnya. 

"Lebih baik dana pembuatan sumur resapan digunakan untuk mengatasi banjir seperti menata bantaran kali merevitalisasi situ/danau/embung/waduk, merehabilitasi saluran kota, menambah RTH baru, merestorasi kawsan pesisir pantura Jakarta," kata Nirwono. 

Camat Mampang Djaharuddin juga berharap pembuatan embung di wilayahnya dapat mengatasi banjir akibat luapan air Kali Mampang, bukan lagi dengan sumur resapan.

Menurutnya yang perlu dibangun adalah embung agar empat kelurahan di wilayahnya tidak kebanjiran lagi. Pada Jumat kemarin, empat kelurahan di Mampang terendam banjir setinggi 45 - 60 sentimeter setelah hujan lebat mengguyur selama tiga jam.

Djaharuddin menjelaskan, alasan banjir menjadi langganan di kawasan Mampang karena menyempitnya Kali Mampang, sehingga tidak bisa menahan besarnya debit air saat hujan melanda. 

"Makanya peluru dibangun embung, biar air gak langsung limpas ke kali," ujar Djaharuddin saat dihubungi Tempo, Sabtu, 13 November 2021.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

6 jam lalu

Ilustrasi--Pengguna memeriksa informasi cuaca di situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG. (ANTARA/Zubi Mahrofi/uyu)a
BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

BMKG juga mengimbau mewaspadai Antecedent Precipitation. Hujan apa ini?


Kali Ciliwung Meluap, Banjir Rendam 18 RT di Jakarta Timur

1 hari lalu

Dua warga tengah melintas di permukiman yang terendam banjir di Kebon Pala, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis, 30 November 2023. Foto: ANTARA/Syaiful Hakim
Kali Ciliwung Meluap, Banjir Rendam 18 RT di Jakarta Timur

267 petugas penanggulangan bencana atau tim reaksi cepat (TRC) disiagakan di seluruh wilayah rawan banjir di Jakarta.


NasDem Buka Peluang Usung Anies Baswedan Kembali Maju di Pilkada Jakarta

1 hari lalu

Calon presiden, Anies Baswedan, selepas mengunjungi rumah Jusuf Kalla di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Rabu, 10 April 2024. TEMPO/Sultan Abdurrahman
NasDem Buka Peluang Usung Anies Baswedan Kembali Maju di Pilkada Jakarta

NasDem membuka peluang mengusung kembali Anies Baswedan di Pilkada Jakarta. Sebab, DPP Nasdem belum memberikan keputusan calon yang akan mereka usung.


Tim Hukum Anies dan Ganjar Serahkan Kesimpulan Sidang Sengketa Pilpres Selasa Besok

2 hari lalu

Ketua Tim Hukum Nasional AMIN Ari Yusuf Amir (tengah) bersama anggotanya saat jeda sidang kedua sengketa Pilpres di Gedung MK, Jakarta Pusat pada Kamis, 28 Maret 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Tim Hukum Anies dan Ganjar Serahkan Kesimpulan Sidang Sengketa Pilpres Selasa Besok

Tim Hukum Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud akan menyerahkan kesimpulan sidang sengketa pilpres ke Mahkamah Konstitusi pada 16 April 2024.


Hujan Saat Libur Lebaran Sebabkan Banjir, BPBD Kota Bekasi Masih Siaga

2 hari lalu

Personel BPBD Kota Bekasi melakukan monitoring dan pengecekan ke lokasi terdampak banjir di Kota Bekasi, Jumat (12/4) malam. (BPBD Kota Bekasi)
Hujan Saat Libur Lebaran Sebabkan Banjir, BPBD Kota Bekasi Masih Siaga

Banjir merendam sejumlah wilayah di Kota Bekasi, pada Jumat, 12 April 2024. Ratusan rumah terdampak, sebagian sedang ditinggal mudik.


Hindari Urusan Politik, Anies Baswedan Disebut Masih Fokus Silaturahmi Lebaran

4 hari lalu

Pasangan capres - cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar bersalaman dengan pasangan capres - cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka saat Pengundian dan Penetapan nomor urut Capres dan Cawapres di kantor KPU, Jakarta, Selasa, 14 November 2023. TEMPO/M Taufan Rengganis
Hindari Urusan Politik, Anies Baswedan Disebut Masih Fokus Silaturahmi Lebaran

Anies Baswedan tengah berfokus pada urusan internal dan silaturahim hari raya Idulfitri 2024.


Jubir Anies-Muhaimin Sebut Anies dan Prabowo Belum Ada Rencana Bertemu

5 hari lalu

Calon presiden Anies Baswedan (kanan), dan Prabowo Subianto saat makan siang bersama Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin 30 Oktober 2023. TEMPO/Subekti.
Jubir Anies-Muhaimin Sebut Anies dan Prabowo Belum Ada Rencana Bertemu

Jubir Timnas Anies-Muhaimin Usamah Abdul Aziz mengatakan Anies Baswedan dan Prabowo Subianto belum ada rencana untuk bertemu.


Anies Baswedan Sebut Open House Tradisi Unik saat Lebaran yang Harus Dijaga

5 hari lalu

Calon presiden, Anies Baswedan, selepas mengunjungi rumah Jusuf Kalla di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Rabu, 10 April 2024. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Anies Baswedan Sebut Open House Tradisi Unik saat Lebaran yang Harus Dijaga

Anies Baswedan menyampaikan bahwa Hari Raya Idul Fitri dirayakan di seluruh dunia. Namun tidak semuanya merayakan untuk mengikat silaturahmi.


BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

5 hari lalu

Warga naik perahu, delman, atau berjalan kaki menembus banjir di Jalan Raya Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 12 Januari 2024. Luasnya wilayah terdampak banjir yang merendam Kecamatan Dayeuhkolot, Bojongsoang, dan Baleendah, dengan tinggi muka air rata-rata diatas satu meter membuat proses evakuasi dan penyaluran bantuan berjalan lambat serta kurang mereta. Hujan lebat di wilayah Bandung Raya membuat semua sungai meluap dan merendam ribuan rumah disejumlah kecamatan di Kabupaten Bandung, juga menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor di beberapa wilayah. TEMPO/Prima mulia
BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

BMKG tetapkan 21 daerah berstatus waspada untuk menghadapi cuaca ekstrem dan potensi bencana hidrometeorologi.


Kata Anies Baswedan Soal Ajakan Silaturahmi Lebaran dari Gibran

5 hari lalu

Anies Baswedan berjalan kaki bersama keluarga ke Masjid Babul Khoirot, Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Rabu, 10 April 2024. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Kata Anies Baswedan Soal Ajakan Silaturahmi Lebaran dari Gibran

Anies Baswedan tak mendukung atau menolak keinginan Gibran Rakabuming Raka untuk bersilaturahmi. Ini alasannya.