"Di dalamnya mengatur bahwa impor atau perolehan Barang Kena Pajak (BKP) yang diperlukan dalam rangka pandemi Covid-19," kata Neilmaldrin. Adapun daftarnya yaitu sebagai berikut
- obat-obatan
- vaksin dan peralatan pendukung
- peralatan laboratorium
- peralatan pendeteksi
- peralatan pelindung diri
- peralatan untuk perawatan pasien
- peralatan pendukung lainnya yang dinyatakan oleh pihak tertentu untuk keperluan penanganan pandemi Covid-19
Ketujuh komponen inilah yang diberikan fasilitas PPN tidak dipungut dan pembebasan dari Pajak Penghasilan atau PPh pasal 22. Begitu juga untuk penyerahannya (termasuk pemberian cuma-cuma) diberikan fasilitas PPN DTP alias Ditanggung Pemerintah. "Ketentuan tersebut berlaku sejak masa pajak Januari 2021 sampai dengan Desember 2021," kata Neil.
Tempo mengkonfirmasi penerapan PPN pada harga reagen ini kepada Honesti karena sudah adanya aturan tersebut, tapi belum ada respons. Sementara itu, Head of Corporate Communication Bio Farma juga mengatakan dirinya masih mengkonfirmasi ke unit terkait. Tapi sampai berita ini diturunkan, masih belum jawaban lebih lanjut.
Meski demikian, upaya penurunan tetap sedang diupayakan oleh para BUMN farmasi ini. Menurut Honesti, salah satu upaya yang sedang dilakukan yaitu terus menambah suplai reagen ke pasar. Bio Farma memang bukan produsen reagen satu-satunya di Indonesia, tapi mereka berupaya menggenjot produksi reagen.
Saat ini mereka memproduksi 2,4 juta test (satuan kuantitas reagen) dan akan ditingkatkan menjadi 5 juta test. "Diharapkan harga akan semakin turun," kata dia.
Kedua, Honesti menyebut sejumlah Kerja Sama Operasional (KSO) juga dilakukan untuk menekan harga tes PCR di masyarakat. Kerja ini artinya pemilik reagen bekerja sama dengan pemilik alat tes PCR dan melakukan pembagian pendapatan. Bio Farma sedang menggenjot produksinya dari saat ini 40 ribu kit per bulan menjadi 100 ribu kit.
Metode ini disebut dapat menurunkan komponen biaya alat pelindung diri (APD), yang pada gilirannya dapat memangkas biaya tes secara keseluruhan. "Karena tidak perlu APD, bisa dilakukan massal, dapat volume bisa turunkan harga," kata Honesti.