Kandungan parasetamol terdeteksi di kawasan Muara Angke dan Ancol, keduanya berlokasi di Jakarta Utara. Kosentrasi parasetamol di Angke sebesar 610 ng/L dan Ancol 420 ng/L. Pengumpulan sampel air laut dilakukan pada akhir 2018 atau 2019.
Penelitian ini adalah studi awal yang pertama kali menguak kandungan parasetamol atau acetaminophen di perairan sekitar Indonesia. Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Zainal Arifin menyebut riset itu perlu didalami lagi.
Penelitian ini diterbitkan dalam Marine Pollution Bulletin edisi Volume 169, Agustus 2021 yang dapat diakses di www.sciencedirect.com. Judul penelitiannya 'High concentrations of paracetamol in effluent dominated waters of Jakarta Bay, Indonesia'.
Aktivitas nelayan seusai menangkap ikan di Dermaga T Muara Angke, Jakarta Utara, Jumat, 8 Oktober 2021. Para nelayan mengaku bahwa tangakapan ikan mereka tidak terdampak dengan berita parasetamol yang mencemari Teluk Jakarta. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Total ada empat peneliti yang terlibat. Mereka adalah tiga peneliti dari School of Pharmacy and Biomolecular Sciences, University of Brighton bernama Wulan Koagouw, George W.J. Olivier, dan Corina Ciocan. Satu peneliti lagi adalah Zainal Arifin.
Salah satu pengurus nelayan di Dermaga T, Mutrika, mengaku tak tahu-menahu ihwal kandungan parasetamol di kawasan Angke. Selama ini para nelayan juga selalu mendapatkan ikan segar di Muara Angke.
"Nelayan enggak dapat ikan karena cuaca doang. Cuaca enggak bagus, kadang-kadang kosong," tutur wanita yang lebih dari 10 tahun menjadi pengurus nelayan itu.
Selanjutnya beberapa kali ikan memang ditemukan mati, mengambang di perairan Angke...