TEMPO.CO, Jakarta - "Sekali lagi aku minta maaf, aku sudah tidak kuat, ini sudah jalanku," penggalan isi surat wasiat yang ditulis oleh WPS, 38 tahun, sebelum menemui ajalnya. Ibu rumah tangga di Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, ini mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri.
Ia diduga tidak kuat menerima teror debt collector dari 23 pinjaman online atau pinjol yang menagih utang. Adapun nilai rata-rata utangnya ke tiap pinjol tersebut berkisar Rp 1,6 juta hingga Rp 3 juta.
WPS pun akhirnya memutuskan untuk gantung diri di depan teras rumahnya pada Sabtu, 2 Oktober 2021. Jasad korban pun ditemukan pertama kali oleh mertuanya pada pukul 4 pagi. Belakangan, diketahui pula 23 pinjol tersebut ternyata ilegal.
Setelah kejadian naas tersebut, debt collector dikabarkan tidak lagi mendatangi rumah korban atau melakukan teror untuk menagih utang ini. "Mungkin sudah mengetahui nasabahnya meninggal dunia," kata Kapolsek Giriwoyo Inspektur Polisi Satu Sumawan saat dihubungi pada Kamis, 7 Oktober 2021.
Untuk sementara, Sumarwan menyebut polisi belum melakukan penindakan terhadap debt collector dari pinjol ini. Selain itu, ia juga belum menerima laporan dari masyarakat setempat yang sekarang juga diteror akibat utang pinjol.
Meski demikian, Sumarwan mengimbau agar masyarakat hati-hati terhadap pinjol yang kerap menawarkan bunga tinggi ini. Lalu, melakukan intimidasi saat penagihan.
Seharusnya, kata dia, proses utang dilakukan di kantor yang jelas, ada petugas, dan bunga administrasi yang ringan. "Lebih baik nabung daripada utang, agar bisa mengelola ekonomi yang baik supaya hidup tenang," kata dia.
Meski demikian, WPS bukanlah orang pertama yang akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya karena jerat pinjol. Sebelumnya beberapa kasus serupa sudah terjadi di beberapa tempat.
Pada Maret 2020, seorang pria bunuh diri di dalam rumah kontrakannya di Kelurahan Gandul, Cinere, Kota Depok, Jawa Barat. Pria ini diduga putus asa dengan jeratan utang dari pinjaman online.
Kepala Polsek Limo, Komisaris Bintang Silaen mengatakan, aksi bunuh diri dengan cara gantung diri menggunakan tali tambang plastik tersebut diketahui pertama kali oleh istri korban. “Sang istri menemukan korban sudah menggantung di plafon dapur rumah,” kata Bintang.
Bintang mengatakan, berdasar keterangan sang istri, korban diduga putus asa karena sedang memiliki masalah utang melalui pinjaman online yang sudah jatuh tempo.