Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung Bali I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya mengatakan 35 hotel di Pulau Dewata yag telah lolos verifikasi sebagai tempat karantina telah disiapkan menyambut wisman. “Selain 35 hotel yang sudah lolos, ada 55 lagi yang sedang kami proses dan lokasinya tersebar di seluruh titik di Bali,” ujar Rai.
Untuk lolos verifikasi menjadi tempat karantina, kata Rai, hotel harus memiliki beberapa kriteria. Di antaranya, hotel tersebut telah mengantongi sertifikasi CHSE. Kemudian, hotel memiliki kerja sama dengan rumah sakit yang ditunjuk pemerintah.
Selanjutnya, hotel siap memfasilitasi tamu untuk melakukan karantina selama lima atau delapan hari dengan fasilitas sarapan, makan malam, serta binatu. Kemudian, seluruh petugas hotel wajib memperoleh vaksin Covid-19 dengan dosis lengkap atau dua kali vaksin.
Saat ini, Rai mengatakan hotel untuk tempat karantina wisman memiliki karakteristik bintang tiga, bintang empat, dan bintang lima. Umumnya hotel menyediakan dua paket karantina, yaitu lima hari dan delapan hari. Harga tiap-tiap paket berbeda, sesuai dengan fasilitas yang ditawarkan. Rai mencontohkan hotel bintang tiga menawarkan paket karantinanya mulai Rp 10 juta. Sedangkan hotel bintang empat Rp 15 juta dan hotel bintang lima Rp 20 juta.
Epidemiolog dari Universitas Indonesia, Pandu Riono, menilai Indonesia sudah lebih siap mengantisipasi masuknya varian virus corona baru atau lonjakan kasus Covid-19. Pemerintah Indonesia juga telah memiliki mekanisme evaluasi yang lebih baik dengan masa waktu peninjauan sepakan sekali.
“Jadi soal pembukaan wisata asing, kita bukan dalam posisi siap dan tidak siap, tapi kita harus mencobanya,” ujar Pandu.
Kolega Pandu sesama epidemilog di Universitas Indonesia, Iwan Ariawan, menyatakan pemerintah telah membahas rencana pembukaan gerbang internasional di Bali bersama para pakar selama beberapa kali. Para pakar, kata dia, memberikan masukan agar kebijakan itu diikuti dengan syarat yang ketat, seperti pemeriksaan RT PCR ulang hingga karantina.
“Wisatawan yang boleh datang hanya yang sudah punya bukti pemesanan karantina di hotel yang ditunjuk. Cara ini efektif untuk mencegah wisatawan asing yang positif positif Covid-19 masuk ke Indonesia,” tuturnya.
Baca Juga: Erick Thohir Akan Minta Garuda dan Citilink Tambah Penerbangan ke Bali