Enam sekolah itu adalah SDN 03 Klender dengan dua siswa terpapar Covid-19, SMKN 6 Jakarta Timur dengan seorang guru, SMP PGRI 20 Jakarta Timur satu orang guru, SDN 02 Pondok Rangon satu siswa, SMAN 25 Jakarta Pusat satu siswa, dan SMAN 20 Jakarta Pusat satu siswa terkena Covid-19. Seluruhnya diperkirakan tertular Covid-19 saat berada di luar sekolah.
Dinas Pendidikan tetap melanjutkan rencana menambah 899 sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka terbatas mulai 27 September mendatang. Sehingga, total ada 1.509 sekolah yang menggelar sekolah tatap muka. Sebanyak 610 di antaranya sudah lebih dulu menerapkan sekolah tatap muka sejak akhir Agustus 2021.
Penambahan itu tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nomor 984 Tahun 2021 tentang Penetapan Satuan Pendidikan yang Melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Pembelajaran Campuran Tahap II Pada Masa PPKM. Dalam surat yang diteken Nahdiana pada 24 September itu, disebutkan ada 890 sekolah negeri dan 90 madrasah yang akan menggelar sekolah tatap muka terbatas tahap 2.
Wakil Ketua Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Anggara Wicitra Sastroamidjojo meminta Pemerintah DKI melibatkan orang tua untuk mencegah penyebaran Covid-19 selama sekolah tatap muka. Anggara mengatakan temuan Kemendikbud soal adanya 241 siswa dan 227 tenaga pendidik yang positif Covid-19 di Jakarta sejak Juli 2020-September 2021 perlu menjadi perhatian.
Langkah itu perlu dilakukan meski Kemendikbud tidak menemukan penularan Covid-19 dalam proses belajar dan mengajar. Apalagi Pemerintah DKI sudah menetapkan penambahan jumlah sekolah penyelenggara sekolah tatap muka terbatas.
“Pemerintah DKI Jakarta tidak bisa menutup fakta bahwa siswa pelajar merupakan kelompok yang berisiko tinggi terinfeksi Covid-19 terlebih mereka yang di bawah 12 tahun dan belum dapat divaksin,” kata Anggara dalam keterangan tertulisnya.
Menurut dia, orang tua dapat berperan aktif mengawasi anaknya. Anggara mengatakan sekolah tatap muka terbatas hanya berlangsung tiga jam, selebihnya di luar sekolah, termasuk di rumah. “Orang tua murid tidak bisa lepas tangan dan harus berupaya bersama pihak sekolah untuk menekan risiko penularan virus pada anak,” kata Anggara.
Baca: Sekolah Tatap Muka, Orang Tua Diminta Awasi Anak
ADAM PRIREZA | LANI DIANA | ANTARA