Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pengawasan terhadap buruh migran yang melintas di pintu perbatasan harus dilakukan secara intensif. Pemerintah menyediakan alat tes PCR dan Antigen untuk mengantisipasi masuknya buruh migran yang belum menjalani tes kesehatan dari negara asal.
Dalam kunjungannya beberapa waktu lalu di PLBN Kalimantan Barat, Budi Karya mengaku sempat menemui buruh migran yang masuk ke Indonesia, namun tidak melakukan tes PCR lebih dulu. "Ada contoh empat orang dari Malaysia belum dilakukan PCR. Di PLBN Kementerian Kesehatan sudah memberikan alat PCR dan Antigen,” kata Budi Karya.
Tak hanya di PLBN maupun pelabuhan, Budi Karya juga menekankan perlunya pengetatan pengawasan bagi WNA maupun WNI yang masuk menggunakan transportasi udara. Dia mengingatkan agar pengelola bandara menyediakan berbagai fasilitas untuk menekan penyebaran virus corona.
PT Angkasa Pura I (Persero) melaporkan, Bandara Sam Ratulangi yang ditetapkan sebagai salah satu pintu kedatangan internasional telah disiapkan menerima penumpang dari luar negeri. Vice President Corporate Secretary Angkasa Pura I Handy Heryudhitiawan mengatakan perseroan menyediakan fasilitas tes RT PCR hingga check in mandiri.
Perusahaan juga menyiapkan petugas yang bersiaga di titik check point (tray & x-ray), toilet, boarding pass scanner, hand rail, arm chair, dan lainnya. “Bandara kami dilakukan pembersihan secara intens dan berkala menggunakan disinfektan,” ujar Handy.
Angkasa Pura I mencatat pada periode 15 hingga 21 September 2021, terdapat 188 penumpang internasional dengan jumlah frekuensi pesawat sebanyak enam penerbangan. Sementara itu sejak 1 Januari hingga 21 September 2021, Bandara Sam Ratulangi Manado melayani total 13.234 penumpang. Jumlah trafik pesawat yang tercatat pada periode yang sama adalah 250 penerbangan.
“Terakhir pesawat yang membawa WNA ialah ialah Thai Lion Air dengan jenis penerbangan charter,” ujar Handy.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA I DEWI NURITA
#CuciTangan #JagaJarak #PakaiMasker