Saat pengumuman PPKM Senin lalu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Jokowi mengingatkan lagi anak buahnya tetap waspada karena risiko penularan Covid-19 masih tinggi. Karena itu pemerintah membatasi pintu masuk perjalanan internasional ke Indonesia dan memperketat proses karantina bagi warga negara asing maupun Indonesia yang datang dari luar negeri.
"Kami tidak ingin lagi kecolongan lolosnya varian baru, seperti Mu dan varian Lambda, masuk ke Indonesia," ujar Luhut.
Menurut Luhut, proses karantina dijalankan dengan ketat tanpa terkecuali dengan waktu karantina 8 hari dan melakukan PCR sebanyak 3 kali. Selain itu pemerintah meningkatkan kapasitas karantina dan testing, terutama di pintu masuk darat. Bahkan, TNI dan Polri ditugaskan untuk melakukan peningkatan pengawasan di jalur-jalur tikus, baik di darat maupun laut
Direktur Lalu Lintas dan Angkatan Laut Kementerian Perhubungan Mugen S. Sartoto menjelaskan, berdasarkan data yang masuk, penumpang kapal laut rute internasional didominasi WNI. Mereka umumnya merupakan buruh migran yang bekerja di Singapura atau Malaysia, yang rutin melakukan perjalanan mudik.
“Selama ini jarang ada WNA masuk ke Indonesia menggunakan kapal laut,” tutur Mugen.
Data Kementerian Perhubungan di Pelabuhan Batam menunjukkan, dalam sepekan sejak 15 hingga 21 September, buruh migran yang masuk ke Indonesia mencapai 902 orang. Sebanyak 826 orang tiba dari Malaysia dan 76 orang dari Singapura.
Pergerakan penumpang masuk ke Indonesia via pelabuhan tersebut paling tinggi dalam sepekan terjadi pada 20 September. Pada hari itu, total buruh migran masuk ke Indonesia mencapai 170 orang.