TEMPO.CO, Jakarta - Taliban pada 14 Agustus 2021 merebut Ibu Kota Kabul, yang secara tak langsung itu menjadi pertanda Afghanistan jatuh ke tangan kelompok radikal tersebut. Masyarakat Afghanistan waswas negara mereka akan segera berada di bawah kendali Taliban, yang dikenal memberlakukan aturan keras, termasuk pada ruang gerak perempuan mengingat Taliban pernah berkuasa di Afghanistan pada 1996 - 2001.
Untuk meredam segala ketakutan dan tekanan dunia internasional, Taliban meyakinkan kali ini mereka akan lebih longgar terhadap perempuan. Taliban sampai Selasa, 7 September 2021, belum mengumumkan susunan pemerintahan.
Dua perempuan beraktivitas di dalam gua di Provinsi Bamyan, Afganistan, 4 Desember 2019. Ratusan keluarga di wilayah tersebut memilih gua sebagai tempat tinggal. Xinhua/Noor Azizi
Berikut ini, 13 aturan untuk perempuan yang Taliban janji akan terapkan selama pemerintahan mereka.
- Perempuan boleh ke pasar, namun harus ditemani mahram atau laki-laki dari anggota keluarganya, misalnya anak atau laki-laki dewasa dari keluarganya. Aturan ini berlaku setiap kali perempuan mau keluar rumah kemana pun itu.
- Perempuan belum boleh bertemu laki-laki usia di atas 12 tahun, yang bukan anggota keluarganya
- Perempuan bisa mendapatkan pendidikan, namun tidak di sekolah umum, melainkan di sekolah khusus perempuan.
- Pada pemerintahan Taliban sebelumnya, perempuan tidak boleh menggunakan make-up, termasuk cat kuku atau kutek.
- Musik masih menjadi hal yang ilegal. Taliban dulu menghukum siapa pun yang bermain musik atau menari di acara pesta-pesta.
Orang-orang mencoba masuk ke Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, saat Taliban menguasai Ibu Kota Afganistan, Senin, 16 Agustus 2021. Warga yang tidak sepaham dengan ajaran Islam garis keras yang dianut Taliban, memilih meninggalkan Afganistan. REUTERS/Stringer
- Taliban telah mengkonfirmasi perempuan boleh bekerja. Namun sejumlah laporan menyebut perempuan Afghanistan yang bekerja di perbankan dan PNS, di kawal oleh Taliban saat pulang ke rumah dan mengatakan kalau saudara laki-laki mereka bisa bekerja di tempat para perempuan itu bekerja.
- Menggunakan burqa hukumnya wajib bagi perempuan di bawah kepemimpinan Taliban. Perempuan tidak boleh memamerkan kecantikannya sehingga perempuan usia 8 tahun ke atas harus menggunakan burqa ketika mendampingi anggota keluarga laki-laki mereka atau ketika mereka berinteraksi di luar rumah.
- Berdasarkan aturan Taliban sebelumnya, perempuan harus berbicara dengan suara pelan sehingga tidak terdengar oleh orang asing, baik itu ketika mereka berada di acara kumpul-kumpul dengan sesama perempuan atau ketika berada di tempat umum.
- Perempuan tidak boleh menggunakan sepatu hak tinggi di pemerintahan Taliban karena suara hentakan sepatu berhak tinggi tidak boleh terdengar oleh laki-laki.
- Perempuan di bawah aturan Taliban tidak boleh duduk di balkon rumah mereka.
- Perempuan tidak boleh menjadi model produk, tidak boleh ada di sampul buku atau poster apapun
- Taliban mengizinkan perempuan belajar di universitas di Afghanistan, namun mereka diwajibkan mengenakan gamis dan niqab yang menutupi sebagian besar wajah. Taliban juga memerintahkan kelas harus dipisahkan berdasarkan jenis kelamin, atau setidaknya dihalangi dengan tirai.
- Dalam dokumen yang dikeluarkan otoritas pendidikan Taliban, mereka juga memerintahkan agar murid perempuan hanya diajar oleh guru perempuan.
Apa yang terjadi jika perempuan melanggar aturan dari Taliban tersebut? Taliban akan memberikan hukuman. Diantara hukuman tersebut adalah penghinaan di muka publik atau dipermalukan di depan umum, dicambuk dan dirajam sampai meninggal. Hukuman untuk setiap pelanggaran akan berbeda-beda.
Baca juga: Lakukan Ini Jika Tahu Temanmu Jadi Korban Bullying atau Pelecehan Seksual
Sumber: indiatoday.in