Anies mengatakan penganggaran dan pembayaran kewajiban tahap dua pada 2020 untuk ajang balap mobil listrik Formula E di Jakarta telah dihentikan.
Ketua Fraksi PKB-PPP Hasbiallah Ilyas mencatat tiga poin yang dibeberkan Anies. Pertama, Formula E justru harus diselenggarakan mengingat Pemerintah DKI telah membayarkan 53 juta pound sterling atau setara Rp 983,3 miliar kepada Formula E Operation (FEO).
Jumlah ini terdiri dari:
1. 20 juta pound sterling atau Rp 360 miliar untuk biaya komitmen Formula E 2019
2. 11 juta pound sterling atau Rp 200,31 miliar untuk commitment fee Formula E 2020
3. 22 juta pound sterling atau Rp 423 miliar untuk garansi bank
"Logika saja, uang itu sudah tidak mungkin bisa ditarik. Merugikan negara kan?" ujar dia saat dihubungi hari ini, 27 Agustus 2021.
Poin kedua soal ekonomi. Kepada dewan, Anies menjelaskan, Formula E dapat mendongkrak pendapatan Ibu Kota yang tergerus akibat wabah Covid-19. Hasbiallah mengatakan ajang balap mobil listrik internasional itu diperkirakan mampu menghadirkan 50 ribu orang ke Jakarta.
Mereka tentu bakal merogoh kocek untuk penginapan di hotel hingga makan yang bisa menghabiskan Rp 20 juta. Hotel yang semula hampir bangkrut, kata Hasbiallah, bisa hidup kembali dengan kedatangan para warga negara asing ini.
Poin ketiga demi mengangkat nama Jakarta di mata dunia sehubungan dengan penanganan wabah. Hasbiallah
mengatakan Jakarta akan dianggap sebagai kota yang aman apabila Formula E digelar. "Formula E menumbuhkan kepercayaan publik," kata politikus PKB itu.