Orang-orang mencoba masuk ke Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, saat Taliban menguasai Ibu Kota Afganistan, Senin, 16 Agustus 2021. Warga yang tidak sepaham dengan ajaran Islam garis keras yang dianut Taliban, memilih meninggalkan Afganistan. REUTERS/Stringer
Taliban, tak lama usai meraih Kabul, berjanji akan menghargai HAM warga Afghanistan, tak terkecuali perempuan maupun minoritas. Mereka pun bersedia membuka jalur komunikasi diplomatik ke banyak negara, menunjukkan niat baik bahwa Taliban kali ini berbeda dan Afghanistan akan merasakan perubahannya.
"Kami meminta semua negara dan entitas untuk duduk bersama dan menyelesaikan permasalahan di antara kita."
"Kami sudah mencapai apa yang kami inginkan, yaitu kemerdekaan Afghanistan dan kemerdekaan warga kami. Kami tidak akan mengizinkan siapapun menduduki wilayah kami untuk mengincar siapapun. Kami juga tidak ingin menyakiti siapapun," ujar jubir Taliban Mohammad Naeem, Ahad.
Tanda-tanda untuk memenuhi janji itu ada, bahkan sebelum Taliban berhasil menduduki Kabul. Menurut laporan CNN, di beberapa provinsi yang mereka kuasai, Taliban sudah mengubah sebagian pendekatannya. Perempuan mereka beri kebebasan, walau terbatas.
Selain itu, hubungan dengan kelompok teroris juga sudah dipangkas. CNN melaporkan, lima tahun terakhir Taliban berperan menahan upaya ISIS di Afghanistan untuk memperkuat pengaruhnya. Walau begitu, menurut laporan PBB, Taliban masih menjaga hubungan dengan Al Qaeda karena sejarah mereka berdua.
Perubahan itu, sayangnya, belum luas.