Sementara itu, Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) tak berminat dengan wacana interpelasi. Ketua Fraksi PAN Bambang Kusumanto menuturkan, hingga kini partainya belum berencana, apalagi berpikir mendukung interpelasi Formula E.
Yang terpenting, lanjut dia, eksekutif dan legislatif mencari solusi agar uang yang sudah dibayarkan bisa kembali apabila Formula E batal digelar di Jakarta.
"Interpelasi itu kan action politik. Kalau kami mencari solusinya saja," ujar dia.
Fraksi Gokar dan Fraksi Demokrat juga belum menentukan sikap. Anggota Fraksi Demokrat, Mujiyono, menyebut baik PSI atau PDIP belum mengomunikasikan rencana interpelasi ini. Tapi sikap Demokrat dari dulu sampai sekarang tetap sama, yakni menolak Formula E.
Sekretaris Fraksi Golkar Judistira mengatakan, partainya semula setuju dengan Formula E selama memberikan untung jangka menengah dan panjang bagi Ibu Kota. Untung yang dimaksud adalah Jakarta dikenal sebagai kota ramah wisatawan yang dibuktikan dengan terselenggaranya Formula E.
Dia berpendapat sektor pariwisata ke depannya akan menjadi andalan bagi ekonomi Jakarta. Namun, pandemi Covid-19 melanda, sehingga perlu ada peninjauan ulang.
Untuk itu, Golkar masih perlu mendengarkan penjelasan pemerintah DKI, salah satunya saat pembahasan revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI 2017-2022 dalam Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda).
Judistira merasa belum waktunya Golkar mendukung rencana hak interpelasi Formula E. Fraksi juga masih harus berkonsultasi dengan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Golkar DKI.
"Saya rasa Golkar masih panjang untuk mengambil keputusan itu (interpelasi Formula E)," kata dia.
Baca juga : Anies Baswedan Bicara Penentuan Level PPKM: Pakai Parameter Objektif Saja
LANI DIANA | ADAM PRIREZA