Cina dan Australia setahun lebih unggul mengendalikan wabah daripada Inggris atau Amerika Serikat.
Dale Fisher, seorang profesor penyakit menular di Rumah Sakit Universitas Nasional Singapura, mengatakan kepada CNN bahwa strategi Australia dan Cina difokuskan pada penutupan perbatasan yang ketat dengan cepat melacak setiap kasus yang bocor dengan pengujian massal.
Tetapi pendekatan-pendekatan strategi nol Covid itu kebobolan oleh varian Delta, yang diperkirakan menular seperti cacar air, dan antara 60% dan 200% lebih menular daripada jenis asli yang pertama kali diidentifikasi di Wuhan.
Begitu varian Delta tiba di Australia, negara itu memiliki kelemahan: vaksinasi yang lamban. Pada awal wabah, Australia tampaknya tidak terburu-buru memburu vaksin dibanding negara-negara lain.
Pada hari Minggu, hanya 17% dari populasi Australia yang terdiri dari 25 juta orang telah divaksinasi sepenuhnya, jauh di bawah Inggris yang 58% atau 50% di AS, yang berarti ada sedikit kekebalan di masyarakat untuk menghentikan penyebaran varian Delta.
Sementara Cina bergantung pada vaksin buatan sendiri, termasuk Sinovac, yang memiliki sekitar 50% kemanjuran terhadap gejala Covid-19, dan efektivitas 100% terhadap penyakit parah, menurut data uji coba yang diserahkan ke WHO, dan Sinopharm, yang memiliki perkiraan kemanjuran untuk gejala dan penyakit rawat inap sebesar 79%, menurut WHO. Angka itu lebih rendah daripada vaksin Pfizer/BioNTech dan Moderna, yang lebih dari 90% efektif melawan gejala Covid-19.
Seorang pekerja medis mengambil swab dari seseorang di tempat pengujian asam nukleat di sebuah taman, menyusul kasus baru penyakit virus corona (COVID-19), di Beijing, Cina, 6 Agustus 2021. [REUTERS/Tingshu Wang]
Selama berbulan-bulan, strategi nol Covid telah berjalan dengan baik. Sementara negara-negara lain telah berjuang melawan sistem perawatan kesehatan yang terbebani dan jumlah kematian yang tinggi, Cina dan Australia masing-masing hanya melaporkan 4.848 dan 939 kematian. Itu memungkinkan mereka untuk melanjutkan kehidupan seperti biasa di dalam perbatasan mereka, dan berarti ekonomi mereka tidak terlalu terpukul.
Namun, dalam jangka panjang, banyak ahli berpikir strategi nol Covid tidak berkelanjutan, di mana pada akhirnya semua negara akan ingin membuka diri lagi kepada dunia.
Pengalaman kolektif Cina dan Australia juga menyoroti risiko bahwa negara-negara lain dengan pembatasan perbatasan yang ketat, mungkin tidak dapat mencegah varian Delta atau varian lain selamanya.
Fisher mengatakan kepada CNN wabah varian Delta kemungkinan akan terjadi di negara lain yang sejauh ini belum mengalaminya, seperti Selandia Baru.
Seperti Australia, Selandia Baru dan Hong Kong memiliki tingkat vaksinasi yang relatif rendah dengan masing-masing 16% dan 39% divaksinasi penuh pada hari Minggu. Jika varian Delta masuk, mereka juga rentan terhadap wabah.
Dia merekomendasikan untuk mempertahankan beberapa pembatasan seperti mengenakan masker di dalam ruangan, bahkan ketika sebuah negara telah menutup perbatasan, dan tidak ada kasus lokal yang dilaporkan.
Waspada Varian Lain