Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pembunuhan Presiden Haiti: Pelaku, Motif dan Misteri di Baliknya

Reporter

image-gnews
Presiden Haiti Jovenel Moise berbicara selama upacara penobatan komite penasihat independen untuk penyusunan konstitusi baru di Istana Nasional di Port-au-Prince, Haiti 30 Oktober 2020. [REUTERS/Andres Martinez Casares/File Photo]
Presiden Haiti Jovenel Moise berbicara selama upacara penobatan komite penasihat independen untuk penyusunan konstitusi baru di Istana Nasional di Port-au-Prince, Haiti 30 Oktober 2020. [REUTERS/Andres Martinez Casares/File Photo]
Iklan

Tersangka itu telah menghubungi DEA setelah pembunuhan. DEA mendesaknya agar menyerah. "Orang-orang ini tidak bertindak atas nama DEA," kata sumber tersebut. Saat pembunuhan terjadi, tersangka bukan informan aktif.

Lembaga penegak hukum dan intelijen Amerika Serikat sedang menyelidiki penyebab orang-orang Haiti-Amerika itu terlibat dalam pembunuhan. "Penilaian awal telah dilakukan di Haiti oleh pejabat senior AS," kata juru bicara Anthony Coley. "Departemen juga akan menyelidiki apakah ada pelanggaran hukum pidana Amerika Serikat sehubungan dengan masalah ini."

Sejatinya keterlibatan tiga warga Haiti-Amerika ini masih menjadi misteri. Menurut sumber yang dekat dengan penyelidikan, tersangka Solages dan Vincent mengatakan kepada penyelidik bahwa mereka adalah penerjemah untuk unit komando Kolombia yang memiliki surat perintah penangkapan untuk Moise. Namun ketika mereka tiba, Moise sudah tewas.

Solages menggambarkan dirinya secara sebagai agen diplomatik bersertifikat dan mantan panglima pengawal untuk Kedutaan Besar Kanada di Haiti. Pernyataan itu dibuat di situs web amal yang dikelola Solages namun sudah dihapus pada Kamis pekan lalu,

Kantor berita The Miami Herald mengutip seorang pejabat pemerintah yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa pada 2010, Solages bekerja untuk sebuah perusahaan yang menyediakan keamanan untuk Kedutaan Besar Kanada di Haiti.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sedangkan Sanon disebut sebagai dokter yang juga pebisnis di Amerika Serikat. Dikutip dari kantor berita Associated Pers, Sanon telah ditipu oleh orang-orang yang berada di balik pembunuhan Presiden Jovenel Moise.

Seorang temannya di Florida mengatakan Sanon adalah seorang pendeta Kristen evangelis dan juga seorang dokter berlisensi di Haiti. Namun ia tak punya lisensi praktik di AS.

Sumber yang merupakan rekan dekat Sanon mengatakan dia didekati oleh orang-orang yang mengaku mewakili Departemen Negara Bagian dan Kehakiman AS yang ingin mengangkatnya sebagai presiden.

Dia mengatakan rencana sebelumnya tak membunuh melainkan hanya menangkap Moise. Sanon juga mengaku tidak akan berpartisipasi jika dia tahu Moise akan dibunuh.

"Saya jamin itu," kata rekan itu. “Ini seharusnya menjadi misi untuk menyelamatkan Haiti dari neraka, dengan dukungan dari pemerintah AS.”

Larry Caldwell, seorang pendeta Florida, juga tak percaya Sanon terlibat dalam kekerasan. "Saya tahu karakter pria itu," kata Caldwell.

Namun keraguan itu dibantah Kepala Polisi Nasional Haiti, Léon Charles. Para pembunuh Moise sengaja melindungi Sanon.

Polisi menemukan topi dengan logo US Drug Enforcement Administration, 20 kotak peluru, senjata, empat plat nomor dari Republik Dominika, dua mobil dan korespondensi di rumah Sanon di Haiti.

Baca: Polisi Tangkap Terduga Dalang Pembunuhan Presiden Haiti, Apa Motifnya?

REUTERS | AP 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ibu Kota Haiti Diserang Geng Bersenjata Jelang Transisi Pemerintahan

3 hari lalu

Petugas polisi mengambil bagian dalam konfrontasi dengan geng di dekat Istana Nasional, di Port-au-Prince, Haiti 21 Maret 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol
Ibu Kota Haiti Diserang Geng Bersenjata Jelang Transisi Pemerintahan

Geng-geng bersenjata melancarkan serangan baru di beberapa bagian ibu kota Haiti, Port-au-Prince, menjelang pelantikan pemerintahan baru


YouTuber Amerika Diculik di Haiti Saat Ingin Wawancarai Pentolan Geng 'Barbekyu'

26 hari lalu

Warga membawa barang-barang saat meninggalkan rumah akibat kekerasan geng, di bagian Pernier di Port-au-Prince, Haiti 30 Januari 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol
YouTuber Amerika Diculik di Haiti Saat Ingin Wawancarai Pentolan Geng 'Barbekyu'

Seorang Youtuber asal Amerika Serikat ditangkap saat hendak mewawancarai pentolan geng Haiti.


PBB: 5,5 Juta Warga Haiti Butuh Bantuan Kemanusiaan

34 hari lalu

Orang-orang berjalan melewati mobil yang rusak di lingkungan Carrefour Feuilles, yang sepi karena kekerasan geng, di Port-au-Prince, Haiti 19 Maret 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol
PBB: 5,5 Juta Warga Haiti Butuh Bantuan Kemanusiaan

PBB melaporkan bahwa 5,5 juta dari total 11,4 juta orang yang tinggal di Haiti membutuhkan bantuan kemanusiaan. 3 juta di antaranya adalah anak-anak


Pemimpin Geng Haiti Tewas Saat Pembentukan Dewan Transisi Hampir Selesai

34 hari lalu

Kartu remi berlumuran darah tergeletak di lantai di samping mayat dua pria yang ditembak mati di tengah meningkatnya kekerasan geng, di Port-au-Prince, Haiti 18 Maret 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol
Pemimpin Geng Haiti Tewas Saat Pembentukan Dewan Transisi Hampir Selesai

Ernst Julme, yang dikenal sebagai Ti Greg, adalah rekan pemimpin geng kuat Haiti Jimmy "Barbecue" Cherizier.


Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

37 hari lalu

Demonstran mengambil bagian dalam protes menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Haiti Ariel Henry, di Port-au-Prince, Haiti, 6 Februari 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol
Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

Haiti dilanda kerusuhan setelah geng kriminal menguasai negara ini dan memaksa perdana menteri Ariel Henry mundur.


PM Ariel Henry Mundur, Haiti Masih Dikuasai Gerombolan Geng, Siapa Mereka?

42 hari lalu

Pimpinan Geng 400 Mawozo,  Lanmo Sanjou, ketika menuntut tebusan untuk misionaris yang disandera, Oktober 2021. (Youtube/hcabarbieri.it)
PM Ariel Henry Mundur, Haiti Masih Dikuasai Gerombolan Geng, Siapa Mereka?

Kelompok-kelompok bersenjata Haiti telah mendominasi berita utama dunia dalam beberapa minggu terakhir.


Setelah Ariel Henry Mundur, Bagaimana Nasib Haiti di Saat Kekerasan Geng Meningkat?

43 hari lalu

Warga membawa barang-barang saat meninggalkan rumah akibat kekerasan geng, di bagian Pernier di Port-au-Prince, Haiti 30 Januari 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol
Setelah Ariel Henry Mundur, Bagaimana Nasib Haiti di Saat Kekerasan Geng Meningkat?

PM Ariel Henry mengumumkan pengunduran diri setelah kekerasan geng menguasai ibu kota Haiti dan sulit dikendalikan.


Pemimpin Haiti Akhirnya Umumkan Pengunduran Diri Ketika Kekerasan Geng Meningkat

44 hari lalu

Perdana Menteri Haiti Ariel Henry. Prime Minister of the Republic of Haiti via X/Handout via REUTERS
Pemimpin Haiti Akhirnya Umumkan Pengunduran Diri Ketika Kekerasan Geng Meningkat

PM Haiti Ariel Henry, yang terdampar di Puerto Rico ketika kekerasan geng melanda seluruh negaranya, menyatakan pengunduran diri.


Geng Kriminal Serang Istana Kepresidenan Haiti di Port-au-Prince

47 hari lalu

Istana Kepresidenan Haiti. Foto : Wikipedia
Geng Kriminal Serang Istana Kepresidenan Haiti di Port-au-Prince

Geng-geng kriminal Haiti melancarkan serangan besar-besaran terhadap beberapa kantor pemerintah, termasuk Istana Kepresidenan


Siapa Jimmy Cherizier, Pentolan Geng Haiti yang Paling Ditakuti?

47 hari lalu

Warga membawa barang-barang saat meninggalkan rumah akibat kekerasan geng, di bagian Pernier di Port-au-Prince, Haiti 30 Januari 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol
Siapa Jimmy Cherizier, Pentolan Geng Haiti yang Paling Ditakuti?

Haiti mencekam. Geng kriminal yang dipimpin Jimmy Cherizier menguasai negara ini.