TEMPO.CO, Jakarta - Varian Delta Covid-19 sekarang menjadi momok di banyak negara karena tingkat penularannya yang sangat tinggi, dibanding jenis virus corona sebelumnya. Kenaikan kasus positif Covid-19 di Indonesia, bahkan diyakini karena varian Delta Covid-19.
Varian Delta Covid-19 adalah jenis virus yang diyakini berasal dari India. Varian tersebut pertama kali terdeteksi pada Oktober 2020, ketika jumlah kasus di India naik berkali-kali lipat dan menempatkan negara itu di posisi kedua, negara paling terdampak COVID-19. Sebelumnya, posisi itu dipegang Brasil. Sekarang, ada sekitar 29,8 juta kasus dan 385 ribu kematian akibat COVID-19 di India
Varian Delta COVID-19 dari India sekarang telah menyebar ke seluruh dunia. Hal tersebut diungkapkan Kepala Peneliti WHO, Soumya Swaminathan, berdasarkan laporan peningkatan kasus varian Delta di berbagai negara. Beberapa di antaranya adalah Inggris, Jerman, dan Rusia.
"Varian Delta dalam proses menjadi varian yang dominan di level global karena mudah menyebar," ujar Swaminathan
Sedangkan Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Jumat, 25 Juni 2021 mengatakan varian Delta Covid-19 yang ditemukan pertama kali di India, sudah terdeteksi di setidaknya 85 negara di dunia. Sejauh ini, Covid-19 jenis ini yang paling cepat menular di kalangan orang-orang yang belum disuntik vaksin virus corona.
Berikut negara-negara yang telah mendeteksi varian Delta Covid-19.
1.Australia
Sydney, kota terbesar di Australia pada Sabtu, 26 Juni 2021, memulai lockdown sampai dua pekan ke depan menyusul angka positif Covid-19 di sana yang mengalami kenaikan. Varian Delta Covid-19 telah menjadi pemicu lockdown pertama yang dilakukan Sydney pada Desember 2020 lalu.
Ketika itu, otoritas memerintahkan warga untuk tidak keluar rumah, kecuali mendesak. Aturan sama akan diberlakukan di wilayah New South Wales, negara bagian paling padat di Negeri Kangguru.
Wabah virus corona di Australia, telah mendesak Selandia Baru membekukan sementara kelonggaran aturan bebas karantina mandiri bagi pelancong dari Australia selama tiga hari.
Seorang spesialis medis yang mengenakan alat pelindung diri (APD) memberi makan pasien di Rumah Sakit Kota Vologda Nomor 1, tempat pasien yang menderita penyakit virus corona (COVID-19) dirawat, di Vologda, Rusia 24 November 2020. [REUTERS / Anton Vaganov]
2.Rusia
Varian Delta Covid-19 juga dibalik kenaikan angka positif Covid-19 di Rusia. Kota St Petersburg, yang menjadi tuan rumah babak perempat final pertandingan sepak bola Piala Eropa 2020, pada Sabtu, 26 Juni 2021 mengumumkan ada 107 kematian akibat Covid-19 di sana. Jumlah itu rekor tertinggi sejak pandemi Covid-19 terjadi.
3.Afrika
Varian Delta Covid-19 telah menjadi alarm peringatan bagi negara-negara di benua Afrika. Dalam sepekan, ada kenaikan sampai 25 persen kasus positif Covid-19 di benua itu.
Ahli virologis Tulio de Oliveira, direktur bidang penelitian dari Universitas KwaZulu-Natal, Afrika Selatan, mengatakan Afrika dalam fase eksponensial pandemi dengan jumlah positif Covid-19 yang bertambah terus dan sangat cepat.
4.Prancis
Dalam sebuah wawancara dengan The Brussels Times pada Senin, 28 Juni 2021, otoritas kesehatan Prancis menyebut ada dua pasien Covid-19 di Prancis usia 42 tahun dan 60 tahun meninggal setelah tertular varian Delta Covid-19. Kedua pasien itu belum mendapat imunisasi vaksin virus corona dan tidak punya penyakit penyerta atau komorbid.
Gabriel Attal, juru bicara Pemerintah Prancis mengatakan varian Delta Covid-19 sekarang ini ada sekitar 9 persen – 10 persen dari kasus baru positif Covid-19 di Prancis.
5.Portugal
Portugal telah menjadi negara pertama di Uni Eropa yang mengumumkan varian Delta Covid-19 sekarang sudah mendominasi kasus Covid-19 di negara itu.
Dalam beberapa hari terakhir, Portugal melaporkan angka harian infeksi virus corona tertinggi sejak Februari 2021. Pada Senin, 28 Juni 2021, pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit untuk pertama kalinya menembus 500 pasien sejak April 2021.
6. Amerika Serikat
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) kasus infeksi varian Delta Covid-19 di Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan pesat baru-baru ini. Varian Delta Covid-19 telah menyumbang seperlima dari kasus Covid-19 baru yang terdiagnosis.
7. Israel
Kepala Gugus Tugas Penanganan Pandemi Covid-19 Israel, Nachman Ash, mengungkapkan telah terjadi peningkatan penambahan kasus baru positif Covid-19 dalam empat hari berturut-turut hingga Kamis lalu, 24 Juni 2021.
Ash mencurigai SARS-CoV-2 varian Delta (B.1.617.2) sebagai penyebabnya. Varian paling agresif di antara mutasi virus corona Covid-19 yang ada saat ini tersebut diduga dibawa oleh warga yang baru kembali dari luar negeri.
Baca juga: Kasus Harian Menurun, Pakar Anggap India Belum Selamat dari Varian Delta
sumber: voanews.com | euronews.com | scroll.in