Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUD Cengkareng Savitri Handayana menyatakan telah mendirikan satu tenda darurat sesuai arahan pemerintah DKI sejak Rabu malam, 23 Juni 2021. Tenda berukuran 16x5 meter itu terisi 10 tempat tidur lipat atau velbed.
Lokasinya persis berada di depan ruang IGD RSUD Cengkareng. Menurut dia, tenda ini hanya berfungsi sebagai tempat transisi pasien yang tengah menunggu kamar kosong.
"Begitu berdiri, langsung full," ujar dia dalam pesan teksnya, Jumat, 25 Juni 2021.
Pasien Covid-19 di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat sempat meluber hingga selasar IGD. Di rumah sakit ini tersedia 369 tempat tidur di delapan ruangan untuk pasien Covid-19. Hingga sore ini, tempat tidur yang terisi mencapai 355 unit. "Kemarin kami baru tambah bed lagi," ucap dia.
Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso juga sudah membangun tenda darurat. Ada satu tenda darurat warna oranye ditempatkan di halaman RSPI Sulianti.
Menurut Direktur RSPI Sulianti Saroso Mohammad Syahril, tenda ini mampu menampung 20-25 orang. Fungsinya dua, yaitu sebagai lokasi penapisan atau skrining pasien yang datang ke IGD. Kedua sebagai tempat transit sebelum pasien masuk ke ruangan.
Deretan pasien Covid-19 menunggu di selasar ruang IGD RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu, 23 Juni 2021. Meningkatnya kasus Covid-19 di ibu kota dalam beberapa hari terakhir mengakibatkan penuhnya tingkat keterisian kamar perawatan di rumah sakit tersebut sehingga sebagian pasien Covid-19 terpaksa antre untuk mendapatkan tempat perawatan. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta Idris Ahmad menganggap penyediaan tenda ini menandakan jumlah kasusa Covid-19 Jakarta mengalami percepatan yang signifikan.
"Tapi tidak bisa diiringi dengan jumlah pelayanan yang sudah ada," kata anggota Komisi E Bidang Kesra DPRD ini.
Meski begitu, dia sepakat dengan pengadaan tenda darurat. Hal itu memang diperlukan, karena pelayanan tak boleh terhenti.
Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, mengingatkan tenda darurat tidak diperuntukkan merawat pasien Covid-19 bergejala berat. Sebab, peralatan medis di tenda darurat tentunya terbatas. "Minimal sudah ada, alat pemantauan, dan juga penunjang lainnya yang sifatnya standar," terang dia.
Selanjutnya Anies ungkap pola baru kasus Covid-19