Sejumlah negara diklaim sudah berminat menjalin kerja sama dengan Indonesia saat itu, seperti Cina, Singapura, Uni Emirat Arab, dan Korea Selatan. Rencana pembukaan gerbang wisatawan asing pun kian bulat setelah pemerintah menetapkan Bali sebagai tuan rumah pertemuan G20 pada 2022. Pelaksanaan travel bubble dianggap sebagai pemanasan sebelum Bali menjadi lokasi penyelenggaraan agenda internasional tersebut.
Nyatanya, optimisme membuka pintu wisman pada kuartal pertama 2021 malah menciut. Munculnya varian virus baru corona yang merebak di Eropa dan India menyebabkan berbagai negara kembali melakukan lockdown.
Kondisi ini turut mempengaruhi pemerintah Indonesia dalam mengambil kebijakan. Pemerintah terus mengulur waktu pelaksanaan travel bubble, termasuk seperti hari-hari ini ketika varian baru virus corona delta masuk ke Indonesia.
Sembari menunggu kondisi penyebaran Covid-19 kondusif, Sandiaga mengatakan kementeriannya berfokus melakukan tiga hal untuk mereaktivasi pariwisata Bali. Pertama, pemerintah mempercepat program vaksinasi di Pulau Dewata tersebut. “Kami menargetkan tiga juta penduduk Bali (70 persen dari total 4,3 juta orang) bisa mendapatkan vaksinasi."
Kedua, pemerintah meningkatkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan dan memperbanyak jumlah pelaku usaha yang mengantongi sertifikasi CHSE. Ketiga, pemerintah akan mempersiapkan infrastruktur transportasi darat, laut, dan udara agar lebih siap menerima kunjungan wisatawan pada era pasca-Covid-19.
Selain itu, pemerintah menyiapkan berbagai fasilitas pariwisata, seperti kegiatan MICE dan agenda lainnya. “Kami juga akan terus latihan karena kita tidak bisa langsung membuka Bali pada Juni-Juli. Harus ada simulasi-simulasi dan kesiapan bandara harus terus ditingkatkan,” ujar Sandiaga.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Bali I Putu Astawa mengatakan ada berbagai tahap yang harus dilalui pemerintah setempat sebelum membuka pintu gerbang untuk pelancong asing. Mula-mula, pemerintah harus membangun kepercayaan agar turis kembali berminat masuk ke Bali.
“Membangun trust dengan cara sertifikasi CHSE, menekan Covid-19, vaksinasi, green zone, pengawasan protokol kesehatan, dan pengetatan peraturan,” ujar Putu.