Ia mengatakan varian Covid-19 yang ada di sana adalah dari India, yakni B1617.2. Meski begitu, Nadia menegaskan ini bukan faktor satu-satunya. Di Bangkalan yang juga jumlah kasusnya meningkat, belum dapat dipastikan karena varian baru ini juga muncul di sana.
Saat ini, Nadia menyebut yang bisa dilakukan adalah memperbanyak testing dan pelacakan kasus kontak. Pasien yang sakit harus dipisahkan sesegera mungkin, baik dengan isolasi terpusat maupun isolasi mandiri.
Nadia juga mengatakan vaksinasi juga menjadi salah satu langkah yang dilakukan pemerintah. Pekan lalu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan 50 juta dosis vaksin telah dikirimkan ke Kudus dan Bangkalan.
"Bagi yang giliran vaksinasi agar segera vaksin. Di Kudus kami vaksin semua umur untuk saat ini," kata Nadia.
Tak hanya varian baru Covid-19 dan mobilisasi yang tinggi. Penyebab lain yang ditemukan pemerintah adalah mulai menurunnya kedisiplinan di tengah masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.
Ganip Warsito mengatakan akan mengoptimalkan 3K, yaitu komunikasi, koordinasi dan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah. Peningkatan penegakan disiplin protokol kesehatan dan membatasi mobilitas penduduk juga akan dilakukan.
"Satgas Covid dan aparat keamanan harus mengawasi dan rutin menggelar operasi yustisi untuk memastikan protokol kesehatan ditegakan," kata Ganip.
Ia juga mengatakan perlu diperbanyak tes dan pelacakan terhadap pasien terinfeksi Covid-19, termasuk mereka yang tanpa gejala. Ketersediaan rumah sakit, obat dan alat kesehatan harus dipastikan seiring dengan memaksimalkan karantina terpusat.
Pemda, kata dia, harus memastikan jumlah tenaga kesehatan tenaga kesehatan cukup. Kalau perlu, kata dia, perlu ditambahkan jumlah rumah sakit yang bisa menampung pasien Covid-19 hingga 40 persen dari jumlah semula.
Selanjutnya, Ganip meminta agar PPKM Mikro diperketat di setiap daerah. Pemda wajib memantau jumlah pasien dan jumlah ruangan perawatan. "Ini penting, kita instruksikan untuk intensifikasi posko PPKM Mikro di tingkat desa hingga pusat," ujar Ganip.
Terakhir, dia meminta pemda sedini mungkin mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 pada saat libur Idul Adha. Dia khawatir akan terjadi peningkatan pergerakan penduduk, terutama di pusat belanja, wisata, serta tradisi silaturahmi, hingga proses penyembelihan hewan qurban.
"Ini perlu kita antisipasi sedini mungkin, agar tidak menimbulkan lonjakan yang lebih parah dari sekarang," kata Ganip Warsito.
EGI ADYATAMA | ROSSENO AJI