Masih di tahun 2020, muncul kasus uang hilang yang dialami oleh atlet e-sport Winda Lunardi. Dia mengaku tabungan yang nilai totalnya lebih dari Rp22 miliar lenyap di PT Bank Maybank Indonesia Tbk. Kasus bermula saat Winda dan ibunya, Floretta, membuka tabungan berjangka di Maybank Indonesia cabang Cipulir, Jakarta Selatan pada 2015.
Ia diiming-imingi Kepala Cabang Maybank Cipulir berinisial AT untuk membuka tabungan berjangka dengan keuntungan bunga 10 persen. Winda lalu menyetor modal atas namanya sebesar Rp 15 miliar dan rekening atas nama ibunya Rp 5 miliar.
Belakangan diketahui AT tidak pernah benar-benar membukakan tabungan berjangka untuk Winda dan ibunya. AT disebut memalsukan data agar korban percaya bahwa dia sudah membuka rekening berjangka yang dijanjikan. AT pun akhirnya ditetapkan menjadi tersangka.
Terakhir pada tahun ini, terjadi aksi pembobolan dana nasabah di PT Bank Mega Tbk Kantor Cabang Gatot Subroto, Denpasar, Bali. Saat ini, sudah ada 3 tersangka yang berkas kasusnya sedang dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Denpasar oleh kepolisian.
"Dua orang berasal dari internal Bank Mega, dan satu orang lagi merupakan teman dari salah satu oknum internal Bank Mega yang melakukan pembobolan dana nasabah," kata Sekretaris Perusahaan Bank Mega Christiana M. Damanik dalam keterangan kepada Tempo di Jakarta, Selasa, 11 Mei 2021.
Salah satu di antara mereka adalah Kepala Cabang di bank tersebut. Total, ada 14 nasabah yang jadi korban dan dana yang dibobol disebut mencapai Rp 62 miliar. Tapi untuk masalah total dana, Christiana belum bisa memastikan karena masih menunggu hasil pemeriksaan.
Otoritas Jasa Keuangan atau OJK menyarankan agar nasabah bank terus waspada dan melakukan sejumlah langkah untuk mengantisipasi adanya pembobolan rekening. Hal tersebut wajib dilakukan menyikapi sejumlah kasus pencurian dana nasabah bank yang terjadi belakangan ini.
"Kami imbau masyarakat dan nasabah bank agar rutin cek saldo, dan rekening jangan didiamkan dalam waktu lama alias dormant," ujar Kepala OJK Riau Yusri, Rabu, 31 Maret 2021.
Dengan rutin mengecek saldo, menurut Yusri, rekening bank bisa dicegah dari penyalahgunaan oleh oknum pegawai bank yang nakal. Aktivitas dan transaksi perbankan, kata Yusri, juga sebaiknya terus dilakukan. "Supaya meminimalisir rekening dormant yang bisa dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggungjawab."
BACA: Raksasa Perbankan Korea Selatan Ikut Suntik Modal untuk Startup Cermati
FAJAR PEBRIANTO | ANTARA | BISNIS