Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Asa Netanyahu Terhempas Gencatan Senjata Repas

image-gnews
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato kepada para pendukungnya setelah pengumuman hasil hitung cepat dalam pemilihan umum Israel di markas besar partai Likud di Yerusalem pada 24 Maret 2021. [REUTERS / Ammar Awad]
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato kepada para pendukungnya setelah pengumuman hasil hitung cepat dalam pemilihan umum Israel di markas besar partai Likud di Yerusalem pada 24 Maret 2021. [REUTERS / Ammar Awad]
Iklan

TEMPO.CO, - "Benjamin Netanyahu hidup kembali," tulis kolumnis Ben Caspit di surat kabar Maariv pada 14 Mei seperti dikutip dari Reuters, Selasa, 25 Mei 2021.

Karier politik Benjamin Netanyahu beberapa pekan ini bak Rollercoaster. Meredup usai gagal membentuk pemerintahan koalisi dan tuduhan korupsi, peluangnya untuk kembali menjadi perdana menteri Israel terbuka lagi saat pasukannya membombardir Gaza pada 11 Mei lalu.

Konflik bermula dari serangan ke warga Palestina di Masjid Al-Aqsa dan upaya penggusuran paksa di Sheikh Jarrah di hari-hari terakhir Ramadan. Kelompok Hamas, yang menguasai Gaza, merespon dengan menembakkan rudal ke Israel. Pertempuran pun pecah selama 11 hari.

Micheline Ishay, Direktur program hak asasi manusia di Universitas Denver, mengatakan konflik dengan Palestina mengurangi kebencian publik terhadap Netanyahu. "Di bawah tembakan dan dalam situasi perang, orang cenderung berkumpul di belakang pemerintah yang ada, takut akan roket dan ancaman internal. Dalam pengertian ini, krisis saat ini memperkuat rancangan politik Netanyahu," kata Ishay pada Aljazeera.

Namun gencatan senjata yang Israel dan Hamas sepakati pada Jumat pekan lalu menggerogoti popularitas Netanyahu. Survei Channel 13 menemukan bahwa Netanyahu sulit membentuk pemerintahan jika pemilihan diadakan hari ini, seperti dilaporkan Jerusalem Post.

Hasil survei menunjukkan koalisi pendukung Netanyahu diprediksi menguasai 50 kursi Knesset (parlemen Israel). Sementara partai anti-Netanyahu diperkirakan memperoleh 62 kursi. Delapan kursi sisanya jatuh pada Partai Yamina yang siap untuk diperebutkan.

Ketika ditanya siapa yang akan mereka pilih jika Israel pindah ke sistem pemungutan suara langsung untuk Perdana Menteri, Benjamin Netanyahu meraih 41 persen suara. Namun pesaingnya, Yair Lapid dari Partai Yesh Atid, membayangi dengan 37 persen suara dan 16 persen abstain.

Channel 13 menemukan bahwa 48 persen responden menentang kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas, sementara 40 persen lainnya mendukung, dan 12 persen mengatakan tidak tahu.

Jajak pendapat Channel 13 diterbitkan oleh Profesor Camil Fuchs dan melibatkan 702 responden, 601 di antaranya adalah Yahudi dan 101 di antaranya bukan, dengan margin kesalahan 3,8 persen.

Militan Hamas Palestina turut serta dalam unjuk rasa anti-Israel di Kota Gaza 22 Mei 2021. REUTERS/Mohammed Salem

 

Jumat pekan lalu Israel dan Hamas sepakat untuk gencatan senjata tanpa komitmen apapun usai dimediasi Mesir. Pihak berwenang menyebutkan jumlah korban tewas di pihak Israel 12 orang dan ratusan lainnya dirawat akibat serangan roket dalam konflik 11 hari itu.

Pejabat kesehatan Gaza mengatakan 232 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak, tewas dan lebih dari 1.900 terluka akibat serangan udara Israel. Israel mengatakan telah menewaskan sedikitnya 160 kombatan.

Meski warga Gaza bisa bernapas lega, gencatan senjata ini dinilai rapuh. Pasalnya baik Hamas maupun Israel sama-sama mengklaim menang dan siap menyerang kembali jika ada yang berkhianat. Netanyahu bahkan mengatakan bakal menggempur Gaza dengan kekuatan yang lebih tinggi jika ada satu roket Hamas masuk ke wilayahnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kerapuhan ini sudah terlihat dengan cepat. Beberapa jam setelah kesepakatan tercapai, polisi Israel bentrok dengan warga Palestina yang sedang merayakan gencatan senjata di  Masjid Al-Aqsa usai salat Jumat.

Seorang anggota polisi Israel berlari di belakang seorang juru kamera selama bentrokan dengan warga Palestina di kompleks Masjid Al Aqsa, di Kota Tua Yerusalem, 10 Mei 2021. Bentrokan kembali pecah antara pasukan Israel dan warga Palestina di luar Masjid Al-Aqsa pada hari ini Senin, 10 Mei 2021. REUTERS/Ammar Awad

 

Polisi Israel mengumumkan mereka akan menangkap ratusan warga Palestina di wilayahnya yang diduga ikut aksi duduk dalam memprotes upaya penggusuran di Sheikh Jarrah dan serangan ke Jalur Gaza. Penangkapan ini akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan.

Dalam sebuah pernyataan pada Minggu malam, polisi Israel mengatakan sekitar 1.550 orang telah ditangkap sejak 9 Mei dan rencana yang akan datang merupakan kelanjutannya. "Yang bertujuan untuk menuntut para demonstran yang selama dua pekan terakhir ini turun ke jalan di kota-kota besar dan kecil di seluruh Israel," kata kepolisian dikutip dari Aljazeera, Selasa, 25 Mei 2021.

Pernyataan polisi Israel itu menuai kritik. Direktur Jenderal Pusat Hukum Hak Minoritas Arab di Israel Adalah, Hassan Jabareen, menilai operasi itu sebagai perang melawan demonstran Palestina, aktivis politik, dan anak di bawah umur.

"Operasi penangkapan besar-besaran adalah perang militerisasi terhadap warga Palestina di Israel," kata Jabareen dalam sebuah pernyataan. Menurut dia, penangkapan warga Palestina ini bertujuan untuk mengintimidasi dan membalas dendam.

Hal ini pun memunculkan pertanyaan apakah dalam waktu dekat kekerasan akan kembali pecah di Gaza. Terlebih Netanyahu dikenal sebagai orang yang terbiasa memelihara konflik.

Micheline Ishay mengatakan dia tidak percaya bahwa Netanyahu mendukung konflik meskipun ada kaitan yang jelas antara aktivitas politiknya dengan kekerasan terhadap Palestina.

“Benjamin Netanyahu mengizinkan, bahkan memelihara, provokasi domestik melalui Kahanist di Yerusalem, rencana penyitaan properti Arab di Sheikh Jarrah , pemagaran Gerbang Damaskus selama Ramadan, dan aksi polisi di Al-Aqsa," ucap Ishay.

Sumber: REUTERS | ALJAZEERA | JERUSALEM POST

https://m.jpost.com/israel-elections/lapid-gantz-rising-in-first-election-polls-after-gaza-conflict-668939/amp

https://www.aljazeera.com/news/2021/5/18/israel-and-benjamin-netanyahus-war-on-palestine

https://www.reuters.com/world/middle-east/netanyahu-poised-gain-political-lifeline-violence-flares-2021-05-13/

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Setelah Berbicara dengan AS, Israel Siap Serang Rafah dalam Waktu Dekat

22 menit lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 22 April 2024. REUTERS/Mahdy Zourob
Setelah Berbicara dengan AS, Israel Siap Serang Rafah dalam Waktu Dekat

Israel kabarnya telah menyediakan puluhan ribu tenda untuk warga sipil Palestina yang akan dievakuasi dari Rafah dalam beberapa minggu mendatang.


Israel Mulai Sedikit Longgarkan Akses Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

2 jam lalu

Tentara Israel berdiri di perbatasan dengan Gaza, ketika truk bantuan yang membawa pasokan kemanusiaan menunggu untuk memasuki Gaza melalui Gerbang 96, pintu masuk yang baru dibuka memungkinkan akses lebih cepat ke Gaza utara, di Israel, 21 Maret 2024. REUTERS/Amir Cohen
Israel Mulai Sedikit Longgarkan Akses Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Israel sudah mengambil sejumlah langkah penting dalam beberapa pekan terakhir dengan mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk Gaza.


Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

4 jam lalu

Orang-orang bekerja untuk memindahkan jenazah warga Palestina yang terbunuh selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 21 April 2024. REUTERS/  Ramadhan Abed
Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

PBB menyerukan dilakukannya penyelidikan atas temuan ratusan mayat di dua rumah sakit di Gaza.


Harga Emas Turun, Analis: Kekhawatiran terhadap Konflik Timur Tengah Mereda

4 jam lalu

Petugas tengah menunjukkan contoh emas berukuran 1 kilogram di butik Galery24 Salemba, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. Harga emas 24 karat PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam terpantau naik pada perdagangan hari ini menjelang rapat The Fed soal kebijakan suku bunga. TEMPO/Tony Hartawan
Harga Emas Turun, Analis: Kekhawatiran terhadap Konflik Timur Tengah Mereda

Analisis Deu Calion Futures (DCFX) menyebut harga emas turun karena kekhawatiran terhadap konflik di Timur Tengah mereda.


Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

5 jam lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi berbicara dalam pertemuan dengan kabinet di Teheran, Iran, 8 Oktober 2023. Iran's Presidency/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS
Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

Ebrahim Raisi tidak akan diam jika negaranya diserang Israel, bahkan akan melakukan pemusnahan.


Norwegia Minta Donor Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

11 jam lalu

Warga Palestina menerima kantong tepung yang didistribusikan oleh UNRWA di Rafah, di selatan Jalur Gaza 21 November 2023. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Norwegia Minta Donor Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

AS, Inggris, Italia, Belanda, Austria, dan Lituania masih belum mengakhiri penangguhan dana untuk UNRWA.


Top 3 Dunia: Benjamin Netanyahu, ICC dan Ali Khamenei

13 jam lalu

Markas Besar ICC, Mahkamah Pidana Internasional di Den Haag, Belanda .
Top 3 Dunia: Benjamin Netanyahu, ICC dan Ali Khamenei

Top 3 Dunia dibuka dengan kabar kemungkinan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ditangkap oleh ICC.


Spanyol Buka Kembali Penyelidikan Spyware Israel yang Memata-matai PM Pedro Sanchez

21 jam lalu

Spyware pegasus. Thequint.com
Spanyol Buka Kembali Penyelidikan Spyware Israel yang Memata-matai PM Pedro Sanchez

Pengadilan Tinggi Spanyol membuka kembali penyelidikan atas penggunaan perangkat lunak Pegasus milik perusahaan intelijen siber Israel, NSO Group.


Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

21 jam lalu

Ismail Haniyeh REUTERS
Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.


Konflik Iran-Israel Picu Penurunan Harga Emas

22 jam lalu

Petugas tengah menunjukkan contoh emas berukuran 1 kilogram di butik Galery24 Salemba, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. Harga emas 24 karat PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam terpantau naik pada perdagangan hari ini menjelang rapat The Fed soal kebijakan suku bunga. TEMPO/Tony Hartawan
Konflik Iran-Israel Picu Penurunan Harga Emas

Konflik Iran dan Israel di Timur Tengah berpengaruh pada harga emas.