Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Panas Tubuh Partai Banteng Melihat Manuver Ganjar

Reporter

Editor

Amirullah

image-gnews
Ganjar Pranowo dan Megawati. Facebook/@Ganjar Pranowo
Ganjar Pranowo dan Megawati. Facebook/@Ganjar Pranowo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gejolak muncul di tubuh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Dalam pengarahan kader untuk penguatan soliditas partai menuju Pemilu 2024 yang digelar Sabtu, 22 Mei 2021 lalu di Semarang, Jawa Tengah, tak ada nama Ganjar Pranowo sebagai salah satu undangan.

Padahal selain berposisi sebagai tuan rumah, Gubernur Jawa Tengah itu juga politikus PDIP dengan elektabilitas tinggi di antara kader PDIP lain. Pengarahan yang dilakukan oleh Ketua DPP PDIP Puan Maharani itu pun berjalan tanpa kehadiran Ganjar.

Belakangan, diketahui bahwa DPD PDIP Jateng dengan terang-terangan menyebut Gubernur Jawa Tengah itu terlalu berambisi maju pada Pilpres 2024 sehingga meninggalkan norma kepartaian. Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto menyebut sikap itu tidak baik.

"Wis kemajon (sudah kelewatan), yen kowe pinter, ojo keminter (bila kamu pintar, jangan sok pintar)," kata Bambang, Ahad, 23 Mei 2021.

Bambang mengatakan sudah beberapa kali mengingatkan Ganjar karena dianggap terlihat bermanuver untuk menjadi calon presiden atau capres 2024. Ia mengatakan pencapresan merupakan wewenang Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Ganjar, diminta Bambang untuk fokus di pekerjaannya saat ini sebagai Gubernur Jateng.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kedua kanan) bersepeda dengan rekan-rekannya saat uji coba pemberlakuan lintasan road bike di jalan layang non tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang, Jakarta, Ahad, 23 Mei 2021. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

Ganjar sendiri dikabarkan berada di Jakarta setelah tak diundang dalam acara pengarahan itu. Ia bersepeda di Jakarta pada Ahad kemarin. Sehari sebelum pengarahan yang digelar Sabtu, ia bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk bersilaturahmi. Namun Ganjar enggan banyak menanggapi hal itu. "Tidak (ada tanggapan)," kata Ganjar lewat pesan singkat.

Ganjar memang memiliki elektabilitas yang tinggi dalam survei bursa calon presiden untuk 2024. Dari sejumlah survei sejak tahun lalu, nama Ganjar ada di jajaran atas nama-nama unggulan bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, hingga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Direktur Eksekutif Indonesian Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menduga PDIP merasa tak nyaman dengan langkah Ganjar yang dinilai terlalu agresif mempromosikan dirinya lewat media sosial. Setelah lama menggunakan Instagram, belakangan Ganjar juga kerap menggunakan YouTube sebagai platform konten dirinya.

"Bisa dilihat dari agresifnya Ganjar mempromosikan diri melalui media sosial, yang lebih banyak orientasinya personal dibanding ekspresi kerja sebagai gubernur, " kata Dedy.

Dedy juga menduga Ganjar tidak mengindahkan isyarat PDIP agar tidak terlalu aktif sosialisasi diri dibanding sosialisasikan parpol atau ketua umum PDIP. Padahal, ia mengatakan, kebanyakan kader lain lebih banyak mempromosikan ketua umumnya.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menduga ada yang mulai tak nyaman dengan langkah Ganjar ini. Terlebih, elektabilitas dan popularitas Ganjar menanjak dan kerap disebut sebagai capres terkuat dari PDIP.

"Ada pihak yang tak happy dan tak nyaman, terutama pihak yang punya akses langsung kepada elite partai, ketua umum, dan kemungkinan punya golden ticket untuk mendapatkan rekomendasi maju, tapi tak punya bekal elektabilitas tinggi," ujar Adi.

Adi tak menyebut siapa yang merasa dirugikan dengan langkah Ganjar. Meski begitu, selain nama Ganjar, PDIP juga diketahui masih memiliki nama lain yang berpotensi maju di Pilpres 2024, yakni Ketua DPP PDIP sekaligus Ketua DPR, Puan Maharani.

Presiden Jokowi (kanan) didampingi Ketua DPR RI Puan Maharani (kedua kanan) berdialog dengan petani dalam Kunjungan Kerja di Kanigoro, Pagelaran, Malang, Jawa Timur, Kamis, 29 April 2021. Dalam kunjungan tersebut, Presiden melakukan panen raya serta memberikan bantuan bagi korban gempa Malang. ANTARA/Ari Bowo Sucipto

Nama Puan sebenarnya dinilai Dedy Kurniasyah tetap lebih potensial didukung PDIP sebagai calon presiden atau capres 2024 ketimbang Ganjar.

Dedi memandang posisi anak Megawati itu sebagai politikus perempuan dan akses politiknya yang jauh lebih besar dari Ganjar, dinilai sebagai modal terbesar Puan. Puan, kata Dedi, bisa mencakup seluruh Indonesia sebagai Ketua DPR dan Ketua PDIP, sedangkan Ganjar hanya terbatas di Jawa Tengah.

Namun, Dedi mengingatkan agar Puan Maharani tetap harus berhati-hati. "Jangan sampai memberikan panggung playing victim. Karena jika dia memainkan peran sebagai korban konflik, maka simpati bisa saja mengucur ke Ganjar," kata Dedi.

Menanggapi kisruh ini, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto hari ini, Senin, 24 Mei 2021 mengingatkan bahwa kewenangan terkait capres dan cawapres ditentukan oleh Ketua Umum PDIP Megawati. Selain itu, partai juga masih fokus membantu Presiden Joko Widodo mengatasi pandemi, bukan mengurus capres cawapres.

Hasto mengatakan pilihan terbaik Partai saat ini bagi seluruh kader partai pada seluruh jajaran tiga pilar partai adalah melakukan konsolidasi partai  secara menyeluruh. Ia mengajak kadernya merapatkan barisan, karena banyak pihak yang sudah bermanuver politik untuk 2024.

“Terus bergerak ke bawah bersama rakyat, sehingga ketika tiba momentum politik bagi Ibu Megawati untuk mengambil keputusan, seluruh kader Partai telah mengakar dalam semangat kolektivitas untuk kejayaan bangsa dan negara Indonesia," kata Hasto.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

28 menit lalu

Anggota komisi III DPR fraksi PDI P Arteria Dahlan tertidur saat sidang putusan sistem pemilihan umum (Pemilu) di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Kamis, 15 Juni 2023. Dalam putusannya, MK menolak permohonan para pemohon secara keseluruhannya dan tetap menggunakan proporsional terbuka untuk pemilu 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?


Tim Ganjar-Mahfud Ungkap 4 Aspek Abuse of Power Jokowi dalam Politisasi Bansos

41 menit lalu

Presiden Joko Widodo menyerahkan bantuan pangan atau bansos beras kepada masyarakat penerima manfaat di Kompleks Pergudangan Bulog Kampung Melayu, Kota Singkawang, Provinsi Kalimantan Barat, pada Rabu, 20 Maret 2024. Foto Sekretariat Presiden
Tim Ganjar-Mahfud Ungkap 4 Aspek Abuse of Power Jokowi dalam Politisasi Bansos

Menurut Chico, Ganjar-Mahfud tidak mempersoalkan siapa yang menang dan kalah, namun menggugat masalah penyelenggaraan Pemilu 2024.


Kata Para Pengamat soal Kursi Ketua DPR Hanya Jadi Hak Partai Pemenang Pemilu

1 jam lalu

Kata Para Pengamat soal Kursi Ketua DPR Hanya Jadi Hak Partai Pemenang Pemilu

Usai Pileg 2024, kursi ketua DPR jadi pembahasan menarik berikutnya. Benarkah jatah kursi ketua DPR hanya hak partai pemenang pemilu?


Masuk Bursa Pilkada Jawa Tengah, Bambang Pacul Tunggu Arahan Megawati

3 jam lalu

Ketua Bidang Pemenangan Pemilu PDIP Bambang Pacul Wuryanto ditemui di kantor PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 11 Desember 2019. TEMPO/Putri.
Masuk Bursa Pilkada Jawa Tengah, Bambang Pacul Tunggu Arahan Megawati

Bambang Pacul mengaku belum ada arahan dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk maju sebagai cagub Jateng.


Reaksi Tim Pembela Prabowo-Giran atas Permintaan Hadirkan 4 Menteri Jokowi di Sidang MK

4 jam lalu

Ketua Tim Pembela Prabowo-Gibran, Yusril Ihza Mahendra (tiga dari kiri), saat jeda sidang kedua sengketa Pilpres di Gedung MK, Jakarta Pusat pada Kamis, 28 Maret 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Reaksi Tim Pembela Prabowo-Giran atas Permintaan Hadirkan 4 Menteri Jokowi di Sidang MK

Majelis hakim mengatakan akan mempertimbangkan permintaan pemohon untuk menghadirkan menteri Jokowi di sidang MK.


Jawaban Ketua MK Saat Kubu Anies dan Ganjar Minta Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

7 jam lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama jajarannya bersiap memulai konferensi pers APBN Kita edisi Maret 2024 di Jakarta, Senin, 25 Maret 2024. Sri Mulyani mengatakan, realisasi anggaran Pemilu 2024 hingga 29 Februari 2024 sebesar Rp 23,1 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Jawaban Ketua MK Saat Kubu Anies dan Ganjar Minta Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kedua tim hukum dari paslon 01 Anies-Muhaimin dan paslon 03 Ganjar-Mahfud sama-sama meminta MK untuk memanggil Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Sosial Tri Rismaharini sebagai saksi dalam sidang sengketa hasil Pilpres.


Tim Hukum Amin Ingin Hadirkan 4 Menteri Jokowi Jadi Saksi Sengketa Pilpres di MK, Ini Alasannya

7 jam lalu

Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar saat mengikuti Sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) atau sengketa Pemilu 2024 atas permohonan pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) nomor 360/2024 tentang penetapan hasil pemilu di Gedung Mahkamah Kontitusi, Jakarta, Rabu 27 Maret 2024. TEMPO/Subekti.
Tim Hukum Amin Ingin Hadirkan 4 Menteri Jokowi Jadi Saksi Sengketa Pilpres di MK, Ini Alasannya

Tim Hukum Amin menilai empat menteri mengetahui langsung hal-hal yang terkait dengan permohonannya di sidang sengketa Pilpres 2024.


Diam-diam, Ganjar Pranowo Sudah Resmi Jadi Warga Sleman, Yogyakarta

8 jam lalu

Ganjar Pranowo dan Atikoh berjalan kaki menuju masjid untuk salat isya dan tarawih. Foto: Instagram.
Diam-diam, Ganjar Pranowo Sudah Resmi Jadi Warga Sleman, Yogyakarta

Calon presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo diam-diam sudah menjadi warga Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).


Tim Hukum AMIN Duga Jokowi Gerakkan Para Menteri Menangkan Prabowo-Gibran, Ini Jejak Mereka

12 jam lalu

Petugas kepolisian bersenjata melakukan pengamanan disekitar Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Selasa 26 Maret 2024.  Satu hari jelang sidang perdana sengketa perselisihan hasil Pemilu 2024 pada hari Rabu 27 Maret 2024, pengamanan gedung MK diperketat.  TEMPO/Subekti.
Tim Hukum AMIN Duga Jokowi Gerakkan Para Menteri Menangkan Prabowo-Gibran, Ini Jejak Mereka

Presiden Joko Widodo disebut-sebut Tim Hukum AMIN menggerakkan atau membiarkan menteri di kabinetnya kampanyekan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024


Bantah Otto Hasibuan, Tim Hukum Ganjar-Mahfud Sebut Pilpres 2024 Masih Memungkinkan Digelar Ulang

15 jam lalu

Calon presiden nomor urut 03, Ganjar Pranowo berbincang dengan kuasa hukum Todung Mulya Lubis saat mengikuti Sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) atau sengketa Pemilu 2024 atas gugatan Membatalkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 360 Tahun 2024 tentang Penetapan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota secara Nasional Dalam Pemilihan Umum Tahun 2024 tertanggal 20 Maret 2024, sepanjang mengenai pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2024 di Gedung Mahkamah Kontitusi, Jakarta, Rabu 27 Maret 2024. TEMPO/Subekti.
Bantah Otto Hasibuan, Tim Hukum Ganjar-Mahfud Sebut Pilpres 2024 Masih Memungkinkan Digelar Ulang

Ketua Tim Hukum Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis optimistis pemungutan suara ulang Pilpres 2024 sangat mungkin dilakukan.