Selain konsumsi masyarakat, pertumbuhan realisasi belanja pemerintah juga akan ikut mendorong realisasi pertumbuhan positif di kuartal II. "Kami sendiri memproyeksikan pertumbuhan di kuartal II akan berada di level pertumbuhan 4 persen," kata Yusuf.
Dari sisi kesehatan, ia mengatakan adanya vaksinasi Gotong Royong hanya salah satu faktor pendorong pulihnya kegiatan ekonomi. Dalam penanganan kesehatan, menurut dia, pemerintah dihadapkan dengan terbatasnya tenaga kesehatan, belum lagi dengan kemampuan melakukan pengetesan, pelacakan, dan penanganan penduduk pasca libur lebaran baru-baru ini.
Epidemiolog sekaligus peneliti dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Mouhamad Bigwanto mengatakan pemerintah harus tetap berhati-hati dalam menggerakkan roda perekonomian. Musababnya, menurut dia, pencapaian vaksinasi Indonesia masih jauh dari harapan.
Dalam hal vaksinasi, ia mengatakan Indonesia berhadapan bukan hanya berhadapan dengan terbatasnya stok vaksin, namun juga kapasitas dan kemampuan fasilitas vaksinasi massal di Indonesia yang belum optimal. Bahkan, ia mengingatkan bahwa target vaksinasi Indonesia, yaitu 1 juta vaksinasi per hari, juga masih belum tercapai.
Menurut dia, pembukaan kegiatan ekonomi tetap harus dilakukan hati-hati dan bertahap, dan jangan berharap terlalu tinggi. "Tujuh persen itu tinggi, bahkan dalam keadaan normal saja itu termasuk tinggi," ujar Bigwanto.
Ia pun mewanti-wanti pemerintah untuk belajar dari negara lain yang tergelincir ketika merasa sudah menang melawan pandemi Covid-19. Misalnya saja India yang kini dilanda tsunami Covid-19.
Bigwanto juga menyoroti kebijakan penanganan Covid-19 lewat vaksinasi di negara lain, seperti baru-baru ini pemerintah Amerika Serikat yang mengizinkan warga tak lagi menggunakan masker jika sudah divaksin dua kali. "Kita lihat saja hasilnya seperti apa, bagus untuk kita karena kita bisa belajar dari negara-negara tersebut, tanpa harus mengorbankan rakyat kita."
CAESAR AKBAR | BISNIS
Baca: Vaksinasi Gotong Royong, Menteri Bahlil Sebut Agar Beban Negara Tak Berat