Anies mengatakan rapat itu juga menyimpulkan akan adanya koordinasi mulai dari pimpinan di tingkat provinsi hingga RT. Pertemuan khusus untuk membahas pencegahan klaster Covid-19 dalam arus balik bakal digelar dengan melibatkan RT, RW, Lurah dan Camat.
Pelaksana tugas Wali Kota Jakarta Selatan, Isnawa Adji, mengatakan akan memberlakukan dua lapis screening pemudik yang baru kembali dari kampung halaman akan dilakukan bersama oleh polisi dan TNI.
"Pemudik yang kembali ke Jakarta akan menjalani tes swab kalau tak bisa menunjukkan hasil negatif Covid-19," kata dia di kantornya, kemarin.
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan Muhammad Helmi mengatakan pemudik yang dinyatakan positif Covid-19 tapi tak menunjukkan gejala sakit akan diberi pilihan untuk menjalani isolasi mandiri di rumah. Jika tak memungkinkan, dia akan ditempatkan di Wisma Atlet Kemayoran atau Hotel Kaisar.
“Sedangkan yang menunjukkan gejala langsung dibawa ke rumah sakit rujukan," ujar Helmi.
Foto kombinasi puluhan pemudik menunggu bus sebelum pemberlakuan larangan mudik di Terminal Kalideres, Jakarta, 10 April 2021 (kiri). Petugas duduk menunggu penumpang saat pemberlakuan larangan mudik di Terminal Kalideres, Jakarta, 10 Mei 2021. Kemenhub melarang Pelayanan bus AKAP beroperasi pada 6-17 Mei 2021. TEMPO/Fajar Januarta
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Fadil Imran mengatakan dua lapis pengetatan itu diterapkan merujuk pada data banyaknya warga yang lolos mudik meski pemerintah sudah meniadakan mudik Lebaran di masa pandemi Covid-19.
Menurut Fadil Imran, sebanyak 1 juta orang melakukan perjalan keluar dan masuk wilayah Jabodetabek sebelum larangan mudik dari pemerintah pusat diberlakukan.
"Jumlah kendaraan yang keluar-masuk di gerbang Tol Cikupa dan Cikarang Barat itu sekitar 700 ribu. Kemudian data penumpang melalui kereta api dan udara sekitar 300 ribu," kata Fadil usai rapat Forkopimda.