Pada hari pertama larangan mudik kemarin, polisi mencatat setidaknya ada 1.456 kendaraan diminta untuk putar balik di Gerbang Tol Cikupa dan Cikarang Barat. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan kendaraan yang diminta putar balik terdiri dari 1.224 kendaraan pribadi dan 232 kendaraan umum.
Jumlah terbanyak, kata Yusri, berasal dari gerbang tol Cikupa, yaitu 828 kendaraan. Dari titik ini, 709 kendaraan pribadi dan 119 kendaraan umum diminta putar balik. Selanjutnya dari gerbang tol Cikarang Barat totalnya berjumlah 628 kendaraan. Rinciannya, 515 kendaraan pribadi dan 113 kendaraan umum.
Polisi juga menahan tiga mobil, terdiri dari dua travel dan satu truk sayur, lantaran kedapatan hendak menyelundupkan pemudik. Truk tersebut ditangkap di KM 31 Tol Cikarang arah ke Cikampek saat menyembunyikan pemudik di antara tumpukan sayur.
Polri pun memberlakukan sistem buka tutup di gerbang tol (GT) Cikarang Barat pada Operasi Ketupat 2021 dalam rangka penyekatan kebijakan larangan mudik Lebaran 2021. Upaya itu mengantisipasi terjadinya kemacetan yang mengganggu mobilitas pekerja dan masyarakat yang tidak mudik Lebaran.
Petugas kepolisian melakukan penyekatan larangan mudik menjelang Idul Fitri 1442 H di Jalan Raya Bogor, Jakarta, Kamis, 6 Mei 2021. Aturan peniadaan mudik ini diterapkan demi meminimalisir angka penularan virus corona (Covid-19). TEMPO/Subekti.
Kepala Korlantas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Istiono mengatakan petugas mengakomodir semua kebutuhan masyarakat selama Operasi Ketupat 2021. "Di titik-titik tertentu juga ada upaya-upaya rekayasa buka tutup yang semuanya harus disadari oleh masyarakat. Operasi ketupat ini adalah untuk kepentingan bersama," ujar Istiono, Kamis, 6 Mei 2021.
Istiono menyatakan ihwal video viral para pekerja yang terjebak di GT Cikampek Barat telah diatasi dan ditangani oleh Polda Metro Jaya. Menurut dia, kejadian tersebut bagian dari dinamika Operasi Ketupat 2021 larangan mudik Lebaran yang saat ini sedang berjalan.
Sebelumnya, terjadi aksi protes di Tol Ruas Jakarta-Cikampek Kilometer 31 arah Jakarta pada Kamis pagi. Aksi dilakukan pekerja karena terjebak akibat kebijakan penyekatan larangan mudik.
Ke depan, bus-bus karyawan yang datang pada pagi dan sore akan lewat GT Cikarang Barat dan dilakukan buka tutup dengan menempatkan petugas.
Di sisi lain, dalam upaya membatasi pergerakan arus lalu lintas baik yang masuk maupun keluar dari Jabodetabek, PT Jasa Marga menutup sementara Jalan Layang Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ) mulai dini hari kemarin, pukul 00.00 WIB, hingga 18 Mei 2021 pukul 23.59 WIB.
Direktur Utama PT Jasamarga Jalan Layang Cikampek Vera Kirana mengatakan seluruh akses masuk maupun keluar baik yang menuju ke Cikampek maupun Jakarta akan ditutup.Vera menjelaskan bahwa pihaknya telah menyosialisasikan penutupan jalan layang tol MBZ itu melalui berbagai media komunikasi, seperti media sosial, spanduk, Variable Message Sign (VMS), hingga informasi melalui media massa.
“Kepada Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) kategori dikecualikan dalam masa periode peniadaan mudik ini kami imbau untuk dapat menggunakan Jalan Tol Jakarta-Cikampek bawah untuk dapat melanjutkan perjalanan dari atau menuju Cikampek,” ujar Vera dalam keterangan tertulisnya pada Rabu malam, 5 April 2021.
Adapun aturan perihal larangan mudik tertuang dalam Surat Edaran Kepala Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik pada Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah.
Meski demikian, kegiatan perjalanan ke luar kota masih diperbolehkan untuk beberapa masyarakat yang memiliki kepentingan. Namun, masyarakat juga harus memenuhi beberapa persyaratan ketat. Termasuk harus rela diperiksa di pos-pos penyekatan.
Baca juga : Perdana Larangan Mudik, Ribuan Kendaraan Dirazia di Titik Penyekatan Kota Bogor
ADAM PRIREZA | M YUSUF MANURUNG | M JULNIS FIRMANSYAH | ANTARA