Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra sebelumnya juga menyatakan perseroannya menyusun sejumlah strategi setelah pemerintah mengeluarkan aturan larangan mudik. Irfan mengatakan perseroan mengurangi frekuensi penerbangan maskapai yang mengangkut penumpang.
“Pengurangan frekuensi menjadi salah satu solusi yang dipertimbangkan,” ujar Irfan beberapa wkatu lalu.
Garuda mengantongi izin penerbangan ke 69 rute domestik dan 22 rute internasional. Irfan belum merincikan frekuensi di rute-rute mana saja yang dipangkas selama larangan mudik berlaku. Selain mengurangi rute, Garuda Indonesia mengoptimalkan penerbangan yang mengangkut kargo atau barang. “Kalau kargo tentu saja kami akan jadikan fokus utama,” ujar Irfan.
Sekretaris Jenderal DPP Organda Ateng Aryono meminta pemerintah memberikan stimulus bagi perusahaan-perusahaan transportasi yang terdampak larangan mudik. Ia berujar, pengusaha telah satu tahun menghadapi tekanan ekonomi lantaran berkurangnya jumlah penumpang.
Sejumlah pengusaha bahkan menghentikan operasional armadanya dan sementara waktu beralih ke bisnis lain. “Ada yang beralih ke pertanian dan lain-lain,” ujar dia.
Anggota Komisi V DPR, Toriq Hidayat, pernah mengusulkan dua insentif untuk meringankan beban awak angkutan akibat dampak larangan mudik Lebaran. Menurut dia, bantuan langsung kepada para awak kendaraan adalah insentif pertama yang harus diberikan oleh pemerintah. Insentif yang kedua, kata dia, diberikan kepada pengusaha angkutan umum agar beban usahanya berkurang.
“Konsekuensi dari penetapan larangan mudik Lebaran tahun ini, Pemerintah harus meringankan beban para awak kendaraan, mulai dari sopir hingga kondektur karena sebagian besar mereka adalah pekerja harian. Beban mereka sudah sangat berat sejak pandemi,” ujar Toriq Hidayat.
BACA: Cegah PNS Nekat Mudik, Pemerintah Minta Bantuan Warga hingga Ancam Pemecatan
FRANCISCA CHRISTY ROSANA