Menurut artikel New Perspective Piece di New England Journal of Medicine, ketidakadilan vaksin global akan membuat sangat sulit untuk mengakhiri pandemi corona saat ini dan bersiap untuk pandemi berikutnya, Medical News Today melaporkan.
"Pengadaan vaksin kompetitif awal oleh Amerika Serikat dan pembelian oleh negara-negara berpenghasilan tinggi lainnya telah memberikan asumsi luas bahwa setiap negara akan bertanggung jawab penuh atas populasinya sendiri, kata laporan itu.
Artikel New Perspective Piece mengatakan nasionalisme vaksin semacam itu membuat negara-negara kuat mengamankan vaksin untuk mereka sendiri dan mengorbankan negara-negara yang tidak mampu.
Artikel itu disusun oleh para dokter dari Brigham and Women's Hospital, Massachusetts General Hospital Center for Global Health, Desmond Tutu HIV Centre di Institute of Infectious Disease and Molecular Medicine, University of Cape Town (UCT) Afrika Selatan, dan Harvard Medical School.
Selain itu banyak negara berpenghasilan tinggi hingga menengah berupaya mengamankan pasokan vaksin yang cukup besar untuk memvaksinasi seluruh populasi mereka beberapa kali lipat.
Kanada, misalnya, telah membeli cukup banyak vaksin untuk memvaksinasi seluruh penduduknya sebanyak lima kali.
Pada tingkat global saat ini, 6,7 juta dosis vaksin per hari, dibutuhkan sekitar 4,6 tahun untuk mendapatkan kekebalan kelompok di seluruh dunia.
Karyawan berjalan di dekat "envirotainer" berisi vaksin COVID-19 AstraZeneca saat tiba di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Senin, 8 Maret 2021. Sebanyak 1,1 juta dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca bagian awal dari batch pertama skema kerja sama global untuk vaksin dan imunisasi (GAVI) COVAX Facility tiba di Bio Farma yang selanjutnya akan diproses dan didistribusikan guna mempercepat target vaksinasi yang merata ke seluruh penduduk Indonesia. ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Kekebalan kelompok mengacu pada titik ketika patogen penyebab penyakit (dalam hal ini virus), tidak dapat lagi menyebar dengan mudah dalam suatu populasi. Ini terjadi ketika cukup banyak orang yang telah menerima vaksinasi atau telah pulih dari infeksi yang memberi mereka kekebalan alami yang memadai.
Dalam kasus Covid-19, New Perspective Piece menunjukkan bahwa kekebalan kelompok terjadi ketika 70-85% populasi telah mendapatkan dua dosis vaksin.
Para ahli memperkirakan bahwa 80% orang di negara-negara berpenghasilan rendah tidak akan menerima vaksinasi pada akhir tahun 2021. Dengan perkiraan lain, setidaknya 90% dari populasi di 67 negara berpenghasilan rendah tidak mungkin mendapatkan vaksinasi pada akhir tahun.
Semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan kekebalan kelompok global, semakin banyak waktu bagi virus Covid-19 untuk bermutasi, berpotensi menciptakan varian baru yang dapat membuat vaksin saat ini tidak berguna. Saat ini, sudah ada lima varian virus corona yang beredar di AS.
Jika vaksin Covid-19 yang tersedia menjadi tidak efektif, maka akan menggagalkan upaya banyak negara untuk membatasi pandemi dan melumpuhkan upaya untuk meningkatkan tingkat vaksinasi Covid-19 global.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Sukses, Inggris Buka Kembali Ekonominya Usai Lockdown Panjang