Pergerakan masyarakat dari satu titik ke titik lain pun dinilai mempercepat pemulihan ekonomi pada paruh pertama tahun ini. Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia atau Kadin, Suryani Motik mengungkapkan distribusi ekonomi utamanya akan terjadi dari lingkup kota ke desa. “Jadi bagus-bagus saja selama protokol Covid dijalankan,” kata Suryani.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra mengatakan entitasnya akan menyiapkan frekuensi tambahan seumpama terjadi kenaikan penumpang selama mudik Lebaran nanti. Ia memastikan entitasnya selalu mendukung keputusan pemerintah, termasuk soal mudik.
“Kalau diperlukan, kami selalu siap. Untuk tambahan (armada), kami akan sesuaikan,” ujar Irfan.
Maskapai penerbangan Garuda Indonesia mencatatkan kerugian sebesar US$ 1,07 miliar atau sekitar Rp 15,2 triliun (kurs Rp 14.227 per dolar Amerika Serikat) hingga kuartal III 2020. Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia, emiten berkode GIAA itu mengaku menanggung rugi karena pukulan pandemi Covid-19 yang terjadi sejak awal tahun 2020.
"Dan (2020) menjadi tahun yang terburuk sepanjang sejarah bisnis airlines," tulis manajemen Garuda dalam keterbukaan informasinya. Maskapai pelat merah mengalami penurunan penumpang signifikan, terutama setelah pemerintah memberlakukan larangan mudik Lebaran pada Lebaran 2020 lalu.
Berdasarkan catatan, pada Mei 2020, okupansi penumpang Garuda Indonesia mengalami penurunan paling tajam. Saat itu, okupansi penumpang maskapai tinggal 10 persen. Adapun Laporan Kinerja Ekonomi Industri Airlines Global periode Juni 2020 yang dipublikasikan oleh IATA menunjukkan kerugian bersih industri maskapai penerbangan global mencapai US$ 84,3 miliar.