Pembangunan rumah DP nol rupiah terus jalan meski mendapatkan banyak kritik. Realisasi program down payment (DP) nol rupiah baru mencapai 882 unit per 21 Desember 2020. Dari jumlah tersebut baru terjual 612 unit. Namun, angka itu terpaut jauh dari target dalam Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI Jakarta Tahun 2017-2022, yang menyebutkan sasaran hunian sonder uang muka itu sebanyak 232.214 unit.
Kritik terhadap penyediaan rumah DP nol rupiah juga datang dari Menteri BUMN Erick Thohir. Erick mengkritik janji kampanye Anies itu setelah rumah DP nol rupiah rampung di Klapa Village pada Oktober 2018. Erick mengkritik uang muka rumah nol dinilai tidak mendidik generasi muda Indonesia untuk menabung dan bertanggungjawab. "Saya tidak setuju dengan DP nol persen atau zero percent down payment. Karena ini tidak mendidik generasi muda kita untuk menabung," ujar Erick.
Baca juga: Harga Jual Tanah dari PT Adorana ke Sarana Jaya Diduga Lebih Tinggi dari Pasaran
Kritik juga dilayangkan Partai Keadilan Sejahtera, yang mendukung Anies saat maju Pilkada 2107. Menurut Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, program Rumah DP Nol rupiah Pemerintah DKI yang dinilai masih belum optimal lantaran proses kepemilikan yang berbelit-belit. "Program DP nol rupiah masih mengalami banyak kendala, proses yang masih berbelit dan persyaratan yang sulit menyebabkan program ini mandek dan kurang optimal," ujar anggota Fraksi PKS, Taufik Zoelkifli, pada 27 Juli 2020.
ADAM PRIREZA | IMAM HAMDI