"Sampai tanggal 9 Maret saja yang divaksin baru sekitar 3 jutaan. Itu pun baru suntikan pertama. Ini sudah lebih dari satu bulan sejak vaksin pertama disuntikkan kepada presiden, artinya kinerja memberikan vaksinnya jauh dari harapan," ujar Bigwanto kepada Tempo.
Dengan kecepatan penyuntikan sekarang, Bigwanto memperkirakan target vaksinasi 180 juta penduduk itu baru bisa tercapai secepat-cepatnya dalam 55 bulan atau 4,5 tahun. "Pemerintah kadang tidak mengukur kala membuat target. Boleh berambisi, tapi bagi saya itu tidak akan tercapai kalau kinerjanya tidak serius dibenahi."
Menurut Bigwanto permasalahan vaksinasi saat ini bukan pada pasokan vaksin, melainkan terbatasnya tenaga penyuntik vaksin dan manajemen vaksinasi. Buktinya, ia merujuk kepada vaksinasi di Pasar Tanah Abang yang sempat dibubarkan lantaran antrean yang panjang, hingga menimbulkan kerumunan.
"Masalahnya sekarang tenaga kesehatannya terbatas. Kalau tenaganya ada pun, kita kurang baik di manajemen. Seperti beberapa waktu lalu ada kabar vaksinasi dibubarkan karena menumpuk. Karena tidak bisa mengatur berapa orang per hari dan kapasitasnya bagaimana. Bagi saya ini masalah manajemen," ujar dia.
Ke depannya, Bigwanto menyarankan kepada pemerintah untuk duduk bersama dengan organisasi profesi, TNI, dan Polri, untuk mengatasi kurangnya tenaga penyuntik vaksinasi itu. Dengan demikian, diharapkan bisa terjadi percepatan vaksinasi di Indonesia.
Epidemiolog Universitas Airlangga, Laura Navika Yamani, mengatakan untuk mencapai herd immunity pemerintah harus bisa mencapai kecepatan 1 juta vaksinasi per hari. Kalau vaksinator dan jumlah fasilitas pemberian vaksin tidak ditambah, maka ia mengatakan target pemerintah itu akan sangat sulit dicapai.
Karena itu, Laura menyarankan pemerintah mengkalkulasi kembali jumlah pasokan vaksin, fasilitas kesehatan hingga sumber daya manusianya untuk melakukan vaksinasi. Ia berujar semakin cepat target vaksinasi tercapai, semakin bagus.
"Karena kita tidak tahu kekebalan vaksin ini berapa lama. Bisa saja imunitas akibat vaksin ini pudar dalam setahun. Semakin lama vaksinasi diberikan, maka yang sudah dikerjakan nanti harus diulang lagi," ujar Laura.
Baca: Kemenkes: Vaksin AstraZeneca Didistribusikan 2-3 Minggu Lagi