TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah skema kerja sama sudah disiapkan Budi Harto dan timnya untuk dibicarakan bersama Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority, sebuah lembaga dana abadi bentukan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Kerja sama ini menyangkut bisnis tol yang ada di Sumatera.
"Jadi kami mau jual, biar bisa bangun lagi," kata Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) tersebut saat dihubungi di Jakarta, Rabu, 17 Februari 2021.
Bentuknya beragam. Bisa divestasi ataupun investor yang ada di LPI mengambil alih konsesi tol yang dimiliki Hutama Karya untuk jangka waktu tertentu. Secara aturan, kata Budi, tidak ada masalah mengenai hal ini.
Hutama ditunjuk untuk membangun jaringan Tol Sumatera dari Lampung sampai Aceh. Dari total panjang 2.765 km, baru 530 km saja yang sudah dibangun hingga awal 2021 ini.
Sehingga dalam kerja sama nanti, Budi berharap LPI dapat mengambil ruas-ruas tol Hutama Karya yang sudah beroperasi. "Sehingga, dana yang kami peroleh dapat digunakan untuk membangun tol baru," kata dia.
Tapi sejauh ini, Budi belum mengetahui kapan pembicaraan akan dilakukan bersama LPI. "Kan baru kemarin diumumkan (susunan direksi LPI)," kata dia.
Adapun hingga akhir 2020, sudah ada 8 ruas jalan tol Sumatera yang dikelola Hutama Karya. Rinciannya yaitu:
1. Tol Pekanbaru-Dumai (132 Km)
2. Tol Sigli-Banda Aceh seksi 4 Indrapuri – Blang Bintang (14 Km)
3. Tol Sigli-Banda Aceh seksi 3 Jantho – Indrapuri (16 km)
4. Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (141 Km)
5. Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Tol Pematang Panggang-Kayu Agung (189 Km)
6. Tol Palembang-Indralaya (22 Km)
7. Tol Medan-Binjai seksi 2 & 3 (15 Km)
8. Tol Medan-Binjai seksi 1 (Tanjung Mulia-Marelan-Helvetia) Segmen Tanjung Mulia-Marelan (4,2 km)