TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Gubernur atau Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pemerintah terus berupaya mengantisipasi bencana banjir Jakarta.
Menurut Wagub DKI Riza, intensitas hujan yang tinggi di awal tahun ini meningkatkan potensi terjadinya bencana tersebut. Meski begitu, dia mengklaim pemerintah saat ini lebih siap menghadapi banjir ketimbang tahun lalu.
Selain berbagai upaya seperti perbaikan pompa, pembuatan codetan sungai, serta kolam olakan, program “Gerebek Lumpur” kerap disebut-sebut oleh Riza. Dalam program tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengeruk tumpukan lumpur di dasar sungai, waduk, dan embung untuk meningkatkan kapasitas daya tampung airnya.
Menurut Riza, saat ini ada 25 alat berat dan lebih dari 260 truk yang dikerahkan pemerintah untuk program tersebut. Pekerjaan (pengerukan) direncanakan menjadi dua shift,” kata Riza pada Jumat, 5 Februari 2021.
Riza Patria mengatakan Pemprov DKI rutin menggelar rapat terkait antisipasi banjir. Riza kerap mengatakan saat ini kesiapan pemerintah mengantisipasi banjir telah jauh lebih baik ketimbang tahun lalu, di mana Ibu Kota kala itu dilanda banjir besar.
Adapun program Grebek Lumpur sudah berlangsung sejak tahun 2020. Sekretaris Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta Dudi Gardesi mengatakan sejak tahun lalu pihaknya telah mengeruk 23 waduk dengan volume pengerukan 446.402,95 m3. Sedangkan untuk kali yang sudah dikeruk berjumlah 93 lokasi dengan volume pengerukan 29.967,493 m3. “Saluran penghubung yang sudah dikeruk sebanyak 390 saluran, dengan volume pengerukan 121.002,6 m3 untuk tahun 2020," kata Dudi.
Di samping menanggulangi pandemi Covid-19, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kini memang tengah getol melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi banjir. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika sebelumnya pernah mengatakan puncak cuaca ekstrem di wilayah Indonesia ada pada bulan Februari 2021. Berkaca pada awal tahun lalu, Jakarta saat itu dilanda banjir besar.