"Sebanyak 12 Hotel sebagai tempat akomodasi para tenaga kesehatan yang memang belum diperkenankan pulang ke rumah. Kemudian lima hotel menjadi tempat isolasi mandiri bagi OTG (orang tanpa gejala)," ujarnya.
Relawan tim BantuWargaLaporCovid19, dr.Tri Maharani, mengatakan pemerintah tidak hanya harus menambah rumah sakit untuk mengantisipasi lonjakan pasien, tetapi juga wajib memperbaiki sistem rujuk antar fasilitas kesehatan yang tidak berjalan dengan baik.
"Sistem informasi kapasitas rumah sakit tidak berfungsi. Banyak warga yang memerlukan penanganan kedaruratan kesehatan akibat terinfeksi Covid-19 tidak mengetahui harus ke mana," ujarnya. "Kami mendorong agar diperbarui secara real time."
Ia mengatakan peningkatan pasien Covid-19 hingga membuat banyak rumah sakit penuh terjadi dalam waktu singkat sejak akhir Desember 2020 hingga awal Januari 2021. Bahkan, LaporCovid19 mendapatkan total 23 laporan kasus pasien yang ditolak rumah sakit karena penuh, pasien yang meninggal di perjalanan, serta meninggal di rumah karena ditolak rumah sakit.
"Misalnya, salah seorang keluarga pasien di Depok melaporkan, pada 3 Januari 2021, anggota keluarganya meninggal di taksi daring setelah ditolak di 10 rumah sakit rujukan Covid-19," ujarnya.
Menurut dia situasi layanan kesehatan sudah genting. Tanda-tanda rumah sakit kolaps sebenarnya sudah terindikasi sejak bulan September 2020, yang kemudian mereda pada periode pemberlakuan PSBB di Jakarta. "Menjelang pertengahan November 2020, saat pelaksanaan pilkada serentak dan libur Nataru, memperburuk ketidakmampuan RS menampung pasien.”
Baca juga: Pusat Harus Perkuat RS Covid-19 Daerah, Epidemiolog: Jangan Semua Rujuk ke DKI
Epidemiolog Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono mengingatkan penambahan RS Rujukan Covid-19 cukup mendesak saat ini. Sebabnya, penambahan kasus konfirmasi sangat tinggi saat ini. Bahkan per hari di DKI, bertambah lebih dari 3 ribu kasus dalam beberapa pekan terakhir. "Kalau tidak segera ditambah akan meningkatkan risiko kematian karena pasien tidak tertangani," ujarnya.