Joe Biden Mengejar Anggaran Perang Melawan Covid-19
Skema besar penanggulangan Covid-19 pemerintahan Joe Biden kemungkinan akan tersendat di lantai Senat karena besaran anggaran belanja untuk itu dianggap sangat besar, yang ditolak oleh sejumlah Republikan.
Pemerintahan Joe Biden berusaha mendapatkan anggaran belanja US$ 1,9 triliun atau setara Rp 26.600 triliun, untuk pengendalian virus corona, vaksinasi Covid-19, dan pemulihan setelahnya, Reuters melaporkan.
Tembok perbatasan yang sedang dibangun terlihat ditinggalkan setelah Presiden AS Joe Biden menandatangani perintah eksekutif yang menghentikan pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko, di Sunland Park, New Mexico AS, 22 Januari 2021. Pemerintah Meksiko memuji keputusan Presiden AS terpilih Joe Biden untuk menghentikan proyek kontroversial pendahulunya untuk membangun tembok di sepanjang perbatasan kedua negara. REUTERS/Paul Ratje
Anggota parlemen dari kedua partai telah setuju bahwa vaksin Covid-19 untuk rakyat Amerika harus menjadi prioritas, tetapi sejumlah Republikan keberatan dengan proposal anggaran gemuk tersebut hanya berselang sebulan setelah kongres mengesahkan USD 900 miliar (Rp 12.600 triliun) paket stimulus corona.
Sementara Kongres AS telah mengesahkan total US$ 4 triliun (Rp 56.300 triliun) untuk menanggapi pandemi corona, tetapi Gedung Putih mengatakan tambahan USD 1,9 triliun (Rp 26.600 triliun) diperlukan untuk menutupi biaya tanggap virus corona dan memberikan peningkatan tunjangan pengangguran dan bantuan kepada rumah tangga.
Meskipun Partai Demokrat Biden secara sempit mengontrol Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat, undang-undang tersebut kemungkinan akan membutuhkan dukungan bipartisan untuk menjadi undang-undang.
Senat Republikan yang menolak mengungkapkan bantuan stimulus corona senilai US$ 1.400 (Rp 19,6 juta) diberikan kepada orang Amerika yang memiliki pendapatan cukup tinggi.
"Pemberian cek stimulus tambahan yang diusulkan presiden tidak tepat sasaran," kata Senator Republik Susan Collins.
Senator Republik Mitt Romney mengatakan dia akan mendengarkan Gedung Putih, tetapi mengatakan kepada "Fox News Sunday" bahwa angka USD 1,9 triliun (Rp 26.600 triliun) itu mengejutkan dan meminjam uang dalam jumlah besar untuk mendanai undang-undang itu bukanlah "hal terbaik" bagi ekonomi jangka panjang AS, Reuters melaporkan.
Namun pada Senin, Joe Biden mengatakan dia terbuka untuk merundingkan persyaratan kelayakan dari cek stimulus Covid-19 US$ 1.400 yang diusulkannya.
Putaran cek stimulus sebelumnya, termasuk cek US$ 600 (Rp 8,5 juta) per orang yang disetujui pada bulan Desember, umumnya terbatas pada individu yang berpenghasilan kurang dari US$ 75.000 (Rp 1 miliar) setahun dan pasangan menikah yang berpenghasilan kurang dari US$ 150.000 (Rp 2,1 miliar) per tahun.
Dorongan untuk paket bantuan virus corona diperumit oleh pemakzulan Senat Trump yang membayangi, yang tidak hanya mengancam untuk memperdalam perpecahan antara Demokrat dan Partai Republik Trump, tetapi juga dapat menghabiskan waktu yang mungkin dihabiskan untuk menyelesaikan sebuah paket anggaran.
Senator mengatakan mereka akan mengesahkan proposal undang-undang anggaran Joe Biden sebelum persidangan pemakzulan Donald Trump dimulai pada minggu 8 Februari.
CNN | NEW YORK TIMES | REUTERS
Sumber:
https://edition.cnn.com/2021/01/25/politics/biden-executive-orders-day-six/index.html
https://www.nytimes.com/2021/01/21/us/biden-cabinet-diversity-gender-race.html
https://www.reuters.com/article/us-usa-biden-stimulus/biden-says-he-is-open-to-negotiating-the-proposed-1400-covid-stimulus-checks-idUSKBN29U2FS