Jika tokoh FPI seperti Rizieq Shihab dibiarkan maka pengaruhnya juga semakin besar. "Jika pengaruhnya besar, tentu akan merepotkan pemerintah dikemudian hari.” Pada saat yang sama rakyat sedang susah dan tak percaya kepada pemerintah. “Otomatis kondisi ini akan membesarkan FPI dan HRS."
Jadi, kata dia, sebelum benar-benar menjadi kekuatan yang sangat besar, pemerintah menggunting di tengah jalan kekuatan lawan mereka dengan cara menahan Rizieq Shihab dan membubarkan organisasi dengan alasan dianggap berbahaya. "Namun cara-cara pemerintah menangani FPI juga dianggap tak adil oleh sebagian rakyat," ujarnya.
Setelah dibubarkan, kemunculan FPI baru pun sudah bisa diprediksi sejak awal. Ormas baru yang dideklarasikan setelah FPI dibubarkan pun sesuai dengan pernyataan Rizieq dan pimpinan FPI yang lain. "Jika FPI dibubarkan, maka akan bentuk organisasi lain yang nama singkatannya juga FPI. Bahkan pendanaan dan massanya juga sama," ujarnya.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Rusdi Hartono enggan menanggapi deklarasi perubahan nama Front Pembela Islam (FPI) menjadi Front Persatuan Islam. Menurut dia, Polri tetap berpatokan pada Surat Keputusan Bersama (SKB) enam pejabat tinggi.
"Kami sekarang berfokus pada kegiatan Front Pembela Islam, atribut, simbol-simbol Front Pembela Islam ya, kami kembali saja kepada Surat Keputusan Bersama," kata Brigjen Rusdi, di Kantor Bareskrim Polri, Kamis 31 Desember 2020.
IMAM HAMDI | YUSUF MANURUNG | ANTARA