Setelah ada kepastian, barulah penumpang diizinkan untuk keluar dari Terminal 3 untuk diantar menggunakan bus ke lokasi karantina. Masalah juga terjadi karena sejumlah pesawat datang bersamaan.
Selain itu, bus harus mengangkut satu per satu penumpang dari bandara ke hotel. "Proses menuju lokasi karantina ini yang menyebabkan adanya kepadatan," kata Silaban.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Soekarno-Hatta dr. Darmawali Handoko juga mengakui sempat ada penumpukan penumpang seperti yang ramai di media sosial. "Ada sekitar 200-an orang itu ya tadi malam, tapi intinya semua sudah tersalurkan ke hotel (lokasi karantina)," kata Handoko pada 29 Desember 2020, sehari usai kejadian penumpukan.
Dua warga negara asing (WNA) berbincang dengan petugas TNI untuk proses karantina setibanya di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa, 29 Desember 2020. Pemerintah Indonesia memutuskan melarang seluruh WNA masuk wilayah Indonesia mulai 1 Januari hingga 14 Januari 2021 di tengah penyebaran virus Corona. ANTARA/Muhammad Iqbal
Saat dikonfirmasi ulang, Handoko menyebut penumpukan ini terjadi hanya karena proses untuk melakukan karantina semata. "Itu karena menunggu untuk dilakukan karantina," kata dia saat dihubungi.
Handoko mengklaim kondisi hari ini sudah lebih kondusif dan tak ada lagi penumpukan seperti Senin kemarin. "Sekarang sudah normal," ujar Handoko.
Vice President of Corporate Communication PT Angkasa Pura II (Persero) Yado Yarismano pun juga menyebut penumpukan seperti Senin kemarin tidak terjadi lagi pada hari ini. "Saat ini normal operasional berjalan lancar," kata dia.
Kejadian penumpukan ini pun sontak menuai sorotan dari sejumlah petinggi di instansi negara. Anggota Ombudsman RI Alvin Lie menyayangkan pengaturan penumpang saat penumpukan setelah mereka mengambil bagasi ini.