Ibrahim menuturkan popularitas nama-nama menteri baru di jajaran pembantu Presiden Joko Widodo alias Jokowi membuat kepercayaan pasar meningkat.
“Investor suka dengan nama menteri-menteri seperti Sandiaga Uno dan Risma (Tri Rismaharini). Pelaku pasar akan sumringah,” ujar Ibrahim.
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), juga menilai pergantian para menteri baru ini cukup tepat. Dia mengharapkan sosok-sosok ini memiliki komunikasi yang baik dengan para pemangku kepentingannya.
Tapi, Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani menyoroti pos Menteri Kesehatan yang diisi Budi Gunadi Sadikin. “Mungkin yang cukup menimbulkan pertanyaan adalah penunjukan Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan karena background-nya bukan kesehatan,” kata dia.
Karena itu, Hariyadi berharap Budi segera beradaptasi dan meyakinkan publik mengenai kemampuannya. Kepastian ini diperlukan mengingat keberhasilan penanganan sektor kesehatan selama pandemi menjadi kunci bagi pemulihan ekonomi ke depannya.
"Sektor kesehatan adalah garda terdepan yang kalau ada masalah efeknya bisa besar. Saya harap kerjanya bisa lebih baik karena ini situasi yang berbeda,” lanjutnya.
Dukungan positif juga dilontarkan Ketua Umum Himpinan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Mardani H. Maming. Pasalnya, banyak pentolan HIPMI yang menjadi menteri.
Mulai dari Erick Thohir yang menjadi Menteri BUMN. Lalu, Ketua Umum HIPMI 2015-2019 Bahlil Lahadalia menjadi Kepala Badan Koordinai Penanaman Modal (BKPM). Kini, ada Lutfi merupakan Ketua Umum HIPMI 2001-2004 sebagai Menteri Perdagangan.
Lalu, terakhir yaitu Sandi yang merupakan Ketua Umum HIPMI 2005-2008. Mardani berharap perombakan kabinet ini akan menjadi energi baru untuk pemerintahan Jokowi di periode kedua. "Kondisi sekarang butuh energi anak muda," kata Mardani.