Peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance, Bhima Yudhistira Adhinegara, mengatakan penjualan retail belum akan normal karena jumlah kasus positif Covid-19 kembali naik.
Hal ini membuat masyarakat menunda bepergian ke pusat belanja. "Biasanya Natal dan tahun baru jadi momen untuk berwisata. Tapi, karena pandemi, jadi tidak optimal," kata dia.
Lesunya penjualan menyebabkan peretail menerapkan efisiensi. Salah satunya Matahari Department Store Tbk. Dalam laporannya ke Bursa Efek Indonesia pada akhir pekan lalu, emiten dengan kode saham LPPF ini menyebutkan enam gerainya akan ditutup.
Sebanyak 4 gerai berada di Pulau Jawa, 1 di Bali, dan 1 di Pulau Sulawesi. Jumlah outlet Matahari yang akan beroperasi pada akhir 2020 berkurang dari 153 menjadi 147.
Corporate Secretary & Legal Director Matahari, Miranti Hadisusilo, mengatakan tidak akan membuka gerai baru pada kuartal IV 2020 dan kuartal I 2021. Dia mengatakan, dari 147 gerai yang saat ini dipertahankan, sebanyak 23 di antaranya masuk dalam daftar pengawasan. "Toko-toko ini sedang dipantau, ditinjau, dan didiskusikan," kata dia.
Baca: Sebut Jumlah Pengangguran Tinggi Akibat PHK, Jokowi: Kita Harus Gerak Cepat
LARISSA HUDA | HENDARTYO HANGGI