Menurut Piter, inflasi yang masih relatif rendah menandakan daya beli masyarakat masih terjaga. Di sisi lain, masih rendahnya inflasi menunjukkan permintaan yang rendah akibat pandemi. Dengan konsumsi yang terjaga dan sedikit meningkat pada akhir tahun, Piter memperkirakan, tingkat inflasi Desember akan berada di kisaran 0,2-0,3 persen secara bulanan.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Hubungan Internasional, Shinta Widjaja Kamdani, berujar bahwa momentum akhir tahun sangat potensial mendongkrak konsumsi masyarakat di pasar domestik ataupun pasar ekspor.
Namun peningkatan konsumsi akhir tahun ini akan sangat bergantung pada kondisi pandemi, karena seluruh dunia sedang dalam risiko tinggi terjadi peningkatan penyebaran wabah.
Untuk proyeksi pasar domestik, Shinta optimistis peningkatan konsumsi akan membaik. Namun ia memprediksi peningkatannya tidak akan eksponensial. Menurut Shinta, peningkatan konsumsi akhir tahun akan naik, tapi tidak cukup besar untuk menutupi atau mengkompensasi kontraksi konsumsi yang terjadi pada Ramadan atau Lebaran tahun ini.
Adapun Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pengelola Perbelanjaan Indonesia (APPBI), Alphonzus Widjaja, mengatakan penjualan belum meningkat karena daya beli masyarakat belum pulih. Saat ini, kata dia, mayoritas masyarakat relatif hanya berbelanja kebutuhan pokok dan rumah tangga. "Di luar kebutuhan tersebut, penjualannya belum membaik," ujar dia.