Kedua, Tauhid menyarankan masyarakat yang memiliki kredit merenegosiasi pinjaman. Ketiga, belanja konsumsi harus diprioritaskan untuk kebutuhan-kebutuhan dasar seperti pangan dan pendidikan.
Keempat, kata dia, masyarakat mencari penghasilan tambahan di masa-masa sulit. Kelima, masyarakat yang bekerja di sektor informal harus beradaptasi dengan keadaan. “Bisa banting setir, yang biasanya menjual kebutuhan tidak mendesak, kini ke produk makanan atau kembali ke kebutuhan dasar," ujarnya.
Intervensi Pemerintah
Sekretaris Eksekutif 1 Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Raden Pardede mengatakan dalam kondisi saat ini, intervensi terhadap ekonomi dibutuhkan. Pemerintah setidaknya melakukan empat intervensi.
Keempatnya yaitu jaring pengaman kesehatan, jaring pengaman sosial, jaring pengaman sektor riil, dan jaring pengaman keuangan. Tujuan keempat intervensi ini bukan untuk menghindari resesi, tapi untuk mengurangi dalamnya dampak resesi yang terjadi.
Adapun Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro menawarkan konsep less contact economy. Ini merupakan kondisi gabungan antara masyarakat yang ingin kegiatan ekonomi berjalan, tetapi pada saat yang sama menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin.
"Maka solusinya ekonomi minim kontak yang ditandai dengan hyper connectivity antar manusia, tapi tidak lagi secara fisik atau tatap muka, tapi melalui teknologi informasi dan komunikasi," ujar Bambang.
Dia mengatakan ada tantangan di balik rencana ini. Menurut Bambang, sebanyak 68 persen perusahaan sudah mengenal otomatisasi. Tapi, hanya 27 persen perusahaan yang sudah memanfaatkan otomatisasi.
Bambang menyayangkan, lebih dari 80 persen perusahaan tidak memiliki rencana untuk menggunakan teknologi ini dalam waktu dekat. "Masih ada kebimbangan atau keraguan perusahaan-perusahaan ini untuk menggunakan teknologi yang lebih canggih," kata dia.
FAJAR PEBRIANTO I HENDARTYO HANGGI I FRANCISCA CHRISTY ROSANA