Kedua, tetap berbelanja dan berwisata, tapi dengan protokol kesehatan. Di sisi lain, pemerintah harus memastikan masyarakat bisa melakukan kegiatan ini dengan aman dan nyaman.
Ari mencontohkan di negara-negara lain yang menerapkan konsep pariwisata khusus. Turisnya dijemput dan menginap di hotel yang tidak bercampur. "Nah, cara seperti ini yang dibaca oleh kelompok menengah atas," kata dia.
Adapun Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah menyarankan dua hal utama kepada masyarakat saat resesi. Pertama, masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan dan tetap menjalani aktivitas seperti biasa.
"Resesi itu hanya stempel saja," kata Piter. Resesi ini juga bukan periode yang berbeda 100 persen, tapi hanya stempel untuk kondisi yang sudah dijalani selama enam bulan terakhir.
Saran untuk Masyarakat Menengah ke Bawah
Piter juga memberikan saran kepada masyarakat, khususnya kelompok menengah ke bawah. Menurut dia, kelompok menengah ke bawah dengan penghasilan yang pas-pasan, sebaiknya tidak boros. "Lebih baik menabung untuk berjaga-jaga," kata dia.
Sedangkan Direktur Eksekutif Institute For Development of Economics and Finance atau Indef Tauhid Ahmad juga menyampaikan saran untuk kelompok menengah bawah. Terutama, mereka yang tidak punya cadangan keuangan.
“Harus sedapat mungkin mengakses bantuan sosial yang disediakan pemerintah,” tutur Tauhid.
Bentuknya beragam yang sudah tersedia. Mulai dari bantuan langsung tunai, insentif Kartu Prakerja untuk pegawai terdampak PHK. Ada juga bantuan tunai untuk pekerja dengan gaji di bawah Rp 5 juta per bulan.