Meski demikian, ia mengatakan hingga saat ini jumlah pemesanan terhadap produk tersebut masih minim. Ia mengaku baru menerima pesanan sebanyak 100 ribu unit, sehingga masih ada 400 ribu unit produk siap pakai yang belum terserap. Karena itu, ia meminta pemerintah mendorong penyerapan produk dalam negeri ini sehingga bisa menjadi solusi tingginya harga tes usap yang ramai dikeluhkan masyarakat belakangan ini.
Ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia Pandu Riono berharap pemerintah serius mengurus persoalan tes PCR dengan memastikan kualitas dan harga. Ia yakin harga tes usap PCR bisa ditekan hingga di kisaran harga Rp 500 ribu apabila semua prosesnya berjalan efisien.
Hanya saja, kerap ada rumah sakit tertentu yang membuat paket pemeriksaan Covid-19, mulai dari tes PCR, rontgen, pemeriksaan darah, hingga konsultasi dokter. "Sehingga ada aspek komersialisasi juga," ujar dia. "Jadi pemerintah juga harus menghindari aspek komersialisasi tersebut dengan menetapkan tarif acuan atau membuka harganya secara transparan sehingga masyarakat bisa memilih layanan yang murah dan terjangkau, jangan sampai ada biaya terselubung."
Di samping soal tarif, Pandu mengatakan peningkatan jumlah tes PCR juga berkaitan dengan kemampuan mesin di laboratorium yang kapasitasnya kecil. Karena itu, ia mendorong pemerintah dengan untuk meningkatkan kemampuan laboratorium dengan mendatangkan mesin anyar berkapasitas besar, ketimbang membuat laboratorium baru. Dengan demikian, jumlah uji deteksi Covid-19 di tanah air pun bisa ditingkatkan.
Juru bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito memastikan pemerintah akan memperhatikan hitungan yang rasional dalam menetapkan standar harga tes tersebut. Namun, ia belum mau membeberkan berapa kisaran harga yang akan dipatok pemerintah untuk tes usap itu.
Pemerintah pun, tutur dia, tengah mencari strategi untuk bisa menekan harga tes usap PCR sehingga harganya bisa murah dan terjangkau oleh masyarakat. "Semua didorong supaya bisa produk dalam negeri atau murah dan terjangkau untuk masyarakat," kata dia.
Baca juga: Kemenhub Pastikan Syarat Rapid Test dan Swab bagi Penumpang Masih Berlaku
CAESAR AKBAR | LARISSA HUDA | BISNIS.COM